Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Sulawesi Utara Akan Klarifikasi Penetapan Pasangan Imba-Bobby oleh KPU Manado

Kompas.com - 20/11/2015, 12:54 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Utara akan melakukan klarifikasi terkait penetapan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Manado, Jimmy Rimba Rogi-Bobby Daud (Imba-Bobby), oleh KPU Manado. Pasangan Imba-Bobby kembali ditetapkan, meski Imba masih berstatus sebagai narapidana bebas bersyarat.

"Kami belum tahu persis yang terjadi itu, karena baru terjadi kemarin sore. Kami minta KPU Provinsi Sulut untuk klarifikasi," ujar Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay, saat ditemui di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2015).

Hadar belum bisa memastikan apakah benar adanya dugaan tekanan terhadap Ketua KPU Manado, Eugenius Paransi, oleh pendukung pasangan Imba-Bobby. Meski demikian, ia menekankan, KPU tidak boleh dipaksa dalam bekerja, termasuk menetapkan pasangan calon.
Anggota KPUD seharusnya bekerja dalam kondisi tenang, tanpa tekanan dari pihak manapun.

Hadar meminta KPU di tingkat daerah terus berkoordinasi dengan Kepolisian dan BIN di tingkat daerah.

"Daerah kami ingatkan agar berkoordinasi dengan berbagai tingkat kepolisian, tidak hanya Polres saja, supaya tidak penuh dengan tekanan," kata Hadar.

Imba-Bobby, yang diusung Partai Golkar dan PAN, awalnya diakomodasi KPU Manado sebagai salah satu kontestan pilkada serentak. Imba yang masih berstatus bebas bersyarat terkait kasus korupsi yang menjeratnya saat menjabat Wali Kota Manado pada 2006 memicu polemik berbagai kalangan.

Akibat mengakomodasi Imba, KPU Manado pun dilaporkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Sementara, Panwaslu Manado dinonaktifkan dan diambil alih Bawaslu Sulut yang kemudian mengeluarkan rekomendasi bahwa Imba-Bobby tidak memenuhi syarat.

Rekomendasi itu ditindaklanjuti KPU Manado dengan menggugurkan pasangan ini pada Jumat pekan lalu. Keputusan KPU Manado itu mendapat reaksi keras dari ribuan pendukung Imba-Bobby yang merasa Imba memenuhi syarat untuk ikut pilkada. Mereka kemudian terus melakukan aksi unjuk rasa hingga Kamis (19/11/2015) malam kemarin.

DKPP yang menyidangkan gugatan terhadap KPU Manado memutuskan tidak ada pelanggaran administrasi yang dilakukan komisioner KPU Manado terhadap penetapan Imba-Bobby.

KPU Manado yang dinyatakan tidak bersalah pada sidang DKPP itu, kemudian membatalkan keputusan penguguran Imba-Bobby dari kompetisi Pilkada Manado. Dengan demikian, Imba-Bobby diperbolehkan kembali bertarung pada Pilkada Manado bulan depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com