Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daniel Sparringa Sempat Khawatir Uang Dari Jero Hasil Korupsi

Kompas.com - 19/11/2015, 20:16 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik di era Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), Daniel Sparringa dihadirkan sebagai saksi dalam sidang perkara korupsi dengan terdakwa mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik.

Daniel pun mengakui adanya pemberian uang rutin selama beberapa bulan dari Jero untuk menunjang kegiatan operasional kantor staf presiden yang totalnya Rp 637 juta.

Namun, Daniel mengaku tidak tahu dari mana sumber dana tersebut. (Baca: Daniel Sparringa "Curhat" Alasannya Terima Uang Rp 637 Juta dari Jero Wacik )

"Tidak ada pengetahuan kami untuk mengetahui. Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan kantor Kementerian," ujar Daniel di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (19/11/2015).

Sampai suatu ketika Daniel bertemu dengan Jero pada Agustus 2013, dia membahas soal diciduknya Rudi Rubiandini, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Daniel mengaku, saat mendengar kabar Rudi ditangkap, dia curiga dengan sumber uang yang setiap bulan diterimanya.

Dalam pertemuan itu, Daniel pun menanyakan apakah uang yang Jero berikan ada kaitannya dengan penangkapan Rudi. (Baca: KPK Periksa Staf Khusus Presiden Terkait Kasus Jero Wacik )

"Saya nanya ke pak Jero, 'maaf, apakah uang yang kami terima ada kaitannya?'. Dia bilang 'tidak ada, tidak ada masalah'," kata Daniel menirukan percakapannya dengan Jero.

Dia lalu meminta Daniel untuk tidak khawatir akan terseret dalam kasus Rudi. Namun, ternyata belakangan KPK memanggil Daniel terkait kasus yang berkenaan dengan Kementerian ESDM.

Daniel tidak tahu bahwa uang yang diberikan dari Jero bersumber dari dana kick back rekanan jasa konsultasi Kementerian ESDM.

Kekurangan Dana Operasional

Sementara itu, Mochammad Nurhasim, selaku asisten Staf Kantor Presiden, yang juga dihadirkan sebagai saksi mengatakan, uang dari Jero itu digunakan murni untuk kepentingan operasional mereka.

Biasanya, sebelum adanya dana tambahan dari Jero, mereka kerap menggunakan uang Daniel untuk memenuhi kebutuhan operasional. (Baca: Mantan Anak Buah Jero Wacik Akui Ada Uang Bulanan ke Daniel Sparringa )

"Dalam menggunakan dana itu tidak ada sama sekali untuk kepentingan pribadi. Semua untuk menunjang kegiatan operasional," kata Hasim.

Bahkan, Hasim selalu mencatat pengeluaran untuk kegiatan tertentu yang digunakan dari uang tambahan itu. Hasim membuat pembukuan pengeluaran rutin setiap bulan.

k"Baik gaji mau pun bantuan itu, siapa pun yang membutuhkan untuj transport atau kepentingan tertentu, silakan diambil dan dilaporkan. Kami selalu terbuka," kata Hasim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Bea'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Bea"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com