Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebangkitan Pahlawan

Kompas.com - 10/11/2015, 15:00 WIB

Dalam mewujudkan harapan itu, sekarang kita juga dihadapkan pada kondisi persaingan yang sangat ketat.

Keinginan tatanan masyarakat yang sejahtera dan aman tentu bukan keinginan kita semata karena bangsa lain pun juga terus berupaya untuk memenuhi kesejahteraan bangsanya.

Di masa depan, kita akan masih berhadapan dengan berbagai tantangan.

Menurut James Canton dalam The Extreme Future, ada lima penentu masa depan: (1) perubahan (change), (2) kecepatan (speed), (3) risiko (risk), (4) kompleksitas, dan (5) sering mengejutkan (surprise).

Dalam menghadapi situasi ini, kita memang harus antisipatif dengan tak henti melahirkan terobosan dengan beragam bentuk inovasi.

Mengejar kesempatan

Tahun ini, Global Innovation Index mencatat peringkat negara kita di posisi ke-97 dari 147 negara, kalah jauh dari Singapura yang berada di peringkat ke-7.

Di tingkat regional lain, tetangga kita Malaysia di peringkat ke-32, Vietnam ke-52, dan Thailand ke-55.

Yang paling mengkhawatirkan laporan pada Innovation Output Sub-Index: kita di peringkat ke-85 yang berimplikasi pada rendahnya keluaran ilmu pengetahuan dan teknologi (di posisi ke-100) dan keluaran kreatif (di posisi ke-78).

Hal yang sungguh penting untuk mengatasi ketertinggalan ini adalah kehadiran negara untuk segera membangun ekosistem inovasi yang sehat di negara kita.

Salah satu peran utama adalah meningkatkan pemberdayaan institusi yang masih di peringkat ke-130 serta sumber daya manusia dan riset yang berada di peringkat ke-87.

Sudah tidak ada alasan lagi bagi para inovator bahwa kita sulit mengurus paten dan tergoda mendaftarkan penemuan baru di luar negeri.

Dulu Singapura berusaha menarik sebanyak mungkin uang dari Indonesia. Sekarang mereka sudah berubah dengan berusaha menarik manusia-manusia unggul kita untuk menjadi bagian dari pembangunan negara mereka.

Mereka serasa tak pernah henti untuk terus meningkatkan inovasi dengan berbagai cara dan kita seakan tak kuasa untuk berbuat sesuatu.

Dalam menyikapi ini, kita tentu harus terus berjuang dengan meningkatkan kemampuan dan berperan aktif dalam persaingan global.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com