Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Ketua MPR RI Mengajak Para Pakar Hukum Tata Negara untuk Memperbaiki Sistem Ketatanegaraan Indonesia

Kompas.com - 08/11/2015, 12:21 WIB
advertorial

Penulis


Surabaya, Rabu (6/11/2015), Ketua MPR Zulkifli Hasan berkunjung ke Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), untuk menghadiri acara Musyawarah Nasional Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara, dan Hukum Administrasi Negara Indonesia (APHTN-HAN).

Acara ini juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Hakim Mahkamah Konstitusi Prof. Dr. Maria Farida, Prof. Dr. Todung Mulya Lubis, dan Ketua APHTN-HAN Prof. Dr. Abdul Basri Azid.

Pada kata sambutannya, Zulkifli mengatakan bahwa Munas APHTN-HAN merupakan suatu musyawarah yang bagus dan strategis, terlebih membicarakan sistem ketatanegaraan dan administrasi nasional. Dengan adanya munas ini, Zulkifli berharap pada APHTN-HAN yang mempunyai banyak ahli dalam bidang hukum ketatanegaraan dan administrasi nasional, bisa memberikan kontribusi dalam membangun sistem ketatanegaraan Indonesia agar bisa menjadi lebih baik lagi.

"Apakah sistem ketatanegaraan dan administrasi negara kita ini sudah bagus? Sudah paripurna?" ujar Zulkifli di hadapan puluhan ahli dan pengajar hukum tata negara dari 28 provinsi di Indonesia. Zulkifli menjelaskan bahwa saat ini sistem ketatanegaraan di Indonesia masih sering menemui jalan buntu, Ia mencontohkan banyak lembaga negara yang sudah dibentuk sesuai amandemen UUD, jadi berkembang sendiri, sehingga tidak berjalan sesuai fungsinya.

"Karena (benturan) itu, lembaga-lembaganegara ini jadi menjauh (dari fungsinya)" jelas Zulkifli. Maka dari itu,Ia mengajak agar para ahli dari APHTN-HAN kembali mengadakan musyawarah bersama MPR, yang sifatnya nasional, demi memperbaiki sistem ketatanegaraan, dan administrasi Indonesia.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyambut baik ide Zulkifli. "Ide beliau ini bagus. Dari hubungan antar lembaga negara, seperti yang diatur dalam sistem ketatanegaraan lewat konstitusi dan perundang - undangan. Perlu ada diskusi besar, yang sifatnya nasional, seperti yang di utarakan pak Zulkifli" ujar pria yang disapa Pakde Karwo ini. Soekarwo menambahkan bahwa apa yang diutarakan oleh Zulkifli Hasan juga sangat tepat sekali.

Zulkifli juga menekankan bahwa sesuai sila ke 4 pada Pancasila, yakni Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah dan kebijaksanaan, dalam permusyawaratan perwakilan, tapi negara ini sudah tidak ada lagi musyawarah dan mufakat. "Pancasila itu kalau dilengkapkan, yaitu kasih sayang, gotong royong, kekeluargaan, musyawarah, dan mufakat" ujar pria asal Lampung ini.

Dengan tidak adanya musyawarah lagi, Zulkifli juga menyayangkan hal tersebut, yang kerap kali membuat kegaduhan. "Sekarang apa-apa tarung, suara terbanyak, lalu gaduh. Apakah itu sudah tepat?" kata Zulkifli.

Untuk itu, Zulkifli meminta para pakar hukum tata negara yang tergabung dalam APHTH-HAN, untuk merumuskan masalah tata negara bangsa ini. "Setelah perumusan, kami akan mengajak para pakar hukum tata negara ini (APHTN-HAN), untuk simposium kerjasama dengan MPR" ujaranya.

Zulkifli Hasan selaku Ketua MPR RI juga akan mengundang lembaga negara lainnya, seperti DPD, dan DPR, serta para Bupati, dan Kepala Daerah. Untuk duduk diskusi bersama, membahas sistem ketatanegaraan, yang akan difasilitasi oleh MPR RI. "Tujuannya untuk memperbaiki sistem ketatanegaraan bangsa ini" tutup Zulkifli.(adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com