Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentuk Sekolah Politik, PAN Bantah Ada Krisis Kaderisasi

Kompas.com - 31/10/2015, 15:14 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional meluncurkan Sekolah Politik Kerakyatan pada Sabtu (31/10/2015) dengan tujuan mencetak kader-kader muda penerus partai. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan membantah alasan dibentuknya sekolah politik tersebut atas dasar krisis kaderisasi. Ia mengatakan, sekolah tersebut dibentuk untuk menggandeng anak muda tidak antipati terhadap politik.

Ia menyinggung soal terpilihnya pemimpin-pemimpin bangsa yang tidak sesuai dengan harapan publik serta demokrasi yang masih pada tahap tata cara, namun belum secara substansi.

"Kenapa bisa terjadi? Karena kurang pemahaman politik. Oleh karena itu PAN mengajak generasi muda untuk melakukan ini bersama-bersama. Kita akan coba menggandeng anak mudanya untuk melakukan pendidikan politik," tutur Zulkifli saat ditemui usai acara peluncuran Sekolah Politik Kerakyatan di Kantor DPP PAN Jl. Senopati, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Sabtu (31/10/2015).

Ia menambahkan, publik yang kerap protes pada kinerja para pemimpin adalah akibat tidak adanya kepahaman soal bagaimana memilih pemimpin yang baik. Zulkifli meyakini, pembinaan politik pada kaum muda adalah target yang tepat, mengingat kaum muda kerap mencatat sejarah besar di Indonesia, seperti yang terjadi pada reformasi 1998.

Zulkifli mengatakan, bukanlah hal sulit untuk mengajak anak-anak muda saat ini yang cenderung antipati terhadap politik. Namun, menurut dia, anak muda membutuhkan fakta konkret, tidak hanya sekadar bicara.

"Sederhana. Berikan contoh. Mereka itu suka melihat fakta, kenyataan," tambahnya.

Baca: Ciptakan "Pasukan Khusus", PAN Kenalkan Sekolah Politik Kerakyatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com