Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diplomat Diharuskan Mampu Lindungi WNI Saat Terjadi Krisis Kemanusiaan

Kompas.com - 30/10/2015, 20:30 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri RI menggelar pelatihan bagi 70 diplomat muda peserta Sekolah Dinas Luar Negeri (Sekdilu) angkatan ke-39.

Melalui pelatihan ini, diharapkan para diplomat Indonesia memiliki kemampuan melindungi para WNI saat terjadi situasi konflik atau bencana alam di luar negeri.

"Saat terjadi krisis, setiap diplomat yang bertugas di area tersebut harus mengetahui langkah apa yang harus dilakukan. Ini adalah realisasi dari instruksi Menteri Luar Negeri RI bagi para diplomat," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal, melalui keterangan tertulis, Jumat (30/10/2015).

Selain diikuti diplomat muda, pelatihan tersebut juga diikuti 6 orang staf muda dari BNP2TKI.  Pelatihan berlangsung di Pusat Pelatihan Penanggulangan Bencana milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Sentul, Jawa Barat, pada 29-31 Oktober 2015.

Pelatihan yang diberikan berupa materi personal safety in the field (pengamanan diri dalam operasi di lapangan) dan pengetahuan dasar pemberian perlindungan kepada WNI dalam berbagai skenario krisis kemanusiaan di luar negeri.

Dalam hal ini, termasuk dalam situasi konflik maupun bencana alam.  

Adapun, pelatihan diberikan langsung oleh para diplomat yang sudah berpengalaman menangani krisis di luar negeri, para pakar penanganan krisis dari Palang Merah Internasional (ICRC), serta pakar penanggulangan bencana dari BNPB.

Sebagai contoh, dalam konflik Suriah antara tahun 2012-2015, para diplomat mempertaruhkan nyawa untuk mengavakuasi lebih dari 12 ribu WNI dengan berbagai cara.

Contoh lain, saat para diplomat menghadapi situasi konflik di Yaman pada tahun 2015. Dalam kurun waktu 3 minggu, para diplomat berhasil memimpin evakuasi lebih dari 2.000 WNI dan warga negara asing dari Yaman ke daerah aman di sekitarnya.

Selain itu, saat terjadi bencana alam di Nepal, para diplomat bersama prajurit TNI AU bahu-membahu menyelamatkan lebih dari 100 WNI yang terjebak bencana gempa bumi di kaki Gunung Himalaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota DPR Minta Pemerintah Jelaskan Detail Izin Usaha Tambang Ormas

Anggota DPR Minta Pemerintah Jelaskan Detail Izin Usaha Tambang Ormas

Nasional
Akui Tapera Banyak Dikritik, Menteri PUPR: Kita Ikuti Saja Prosesnya

Akui Tapera Banyak Dikritik, Menteri PUPR: Kita Ikuti Saja Prosesnya

Nasional
Hasto Beri Sinyal PDI-P Bakal Lawan Calon Didukung Jokowi di Pilkada 2024

Hasto Beri Sinyal PDI-P Bakal Lawan Calon Didukung Jokowi di Pilkada 2024

Nasional
Terima SK, Khofifah-Emil Dardak Resmi Didukung PAN di Pilkada Jatim 2024

Terima SK, Khofifah-Emil Dardak Resmi Didukung PAN di Pilkada Jatim 2024

Nasional
PKB Utus Dua Elitenya Bertanding Tingkatkan Elektabilitas untuk Diusung di Pilkada Jabar

PKB Utus Dua Elitenya Bertanding Tingkatkan Elektabilitas untuk Diusung di Pilkada Jabar

Nasional
Berseloroh Saat Buka Kotak Suara di Sidang MK, Saldi Isra: Jarang-jarang Ini, Kejadian Langka

Berseloroh Saat Buka Kotak Suara di Sidang MK, Saldi Isra: Jarang-jarang Ini, Kejadian Langka

Nasional
Minta Perkara TPPU Dipercepat, SYL: Umur Sudah 70 Tahun, Makin Kurus

Minta Perkara TPPU Dipercepat, SYL: Umur Sudah 70 Tahun, Makin Kurus

Nasional
Kata Zulhas, Jokowi Larang Kaesang Maju Pilkada Jakarta meski Ada Putusan MA

Kata Zulhas, Jokowi Larang Kaesang Maju Pilkada Jakarta meski Ada Putusan MA

Nasional
Soal Wacana Maju Pilkada Jakarta, PSI: Tergantung Mas Kaesang dan KIM

Soal Wacana Maju Pilkada Jakarta, PSI: Tergantung Mas Kaesang dan KIM

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh di Luar Tahanan, KPK Sebut Sudah Antisipasi Bukti dan Saksi

Hakim Agung Gazalba Saleh di Luar Tahanan, KPK Sebut Sudah Antisipasi Bukti dan Saksi

Nasional
PDI-P Pertimbangkan 3 Menteri Jokowi untuk Pilkada Jakarta: Pramono Anung, Azwar Anas, dan Basuki Hadimuljono

PDI-P Pertimbangkan 3 Menteri Jokowi untuk Pilkada Jakarta: Pramono Anung, Azwar Anas, dan Basuki Hadimuljono

Nasional
Soal Komposisi Gugus Tugas Sinkronisasi, Demokrat: Itu Hak Prabowo sebagai Presiden Terpilih

Soal Komposisi Gugus Tugas Sinkronisasi, Demokrat: Itu Hak Prabowo sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Surati Kabareskrim, FKMS Minta Kasus Dugaan Ijazah Palsu Bupati Ponorogo Dituntaskan

Surati Kabareskrim, FKMS Minta Kasus Dugaan Ijazah Palsu Bupati Ponorogo Dituntaskan

Nasional
PN Jakarta Pusat Nyatakan Tak Berwenang Adili Perbuatan Melawan Hukum Terkait Pencalonan Gibran

PN Jakarta Pusat Nyatakan Tak Berwenang Adili Perbuatan Melawan Hukum Terkait Pencalonan Gibran

Nasional
Tak Sejalan dengan Reformasi, Revisi UU TNI Sebaiknya Dihentikan

Tak Sejalan dengan Reformasi, Revisi UU TNI Sebaiknya Dihentikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com