Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Api Fluktuatif, Kebakaran Hutan Masih Sulit Dipadamkan

Kompas.com - 19/10/2015, 05:54 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Musim kemarau yang semakin kering menyebabkan titik api kebakaran hutan fluktuatif sehingga menyebabkan semakin sulitnya pemadaman. Bahkan, wilayah kebakaran meluas.

Dari hasil pantauan Badan Nasional Penanggulangan Bencana terhadap Satelit Terra Aqua pada Minggu (18/10/2015) pukul 07.00 WIB, terdapat sejumlah 1.085 titik api di Sumatera, yaitu Jambi 108 titik, Kepulauan Riau 10 titik, Riau 57 titik, Sumatera Selatan 871 titik, dan Lampung 39 titik.

Adapun titik api di Kalimantan berjumlah 212 titik dan tersebar di Kalimantan Barat 36 titik, Kalimantan Selatan 11 titik, Kalimantan Tengah 156 titik, dan Kalimantan Timur 9 titik.

"Titik api di Kalimantan ini kemungkinan lebih banyak karena sensor satelit tidak mampu menembus pekatnya asap di Kalimantan Tengah," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan pers, Minggu (18/10/2015).

Luasnya wilayah yang terbakar dan titik api yang menyebar, menurut Sutopo, menyebabkan pemadaman menemui kendala. Di sejumlah daerah seperti Pedamaran, Tulung Selapan, dan Air Suginan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), dan Sumatera Selatan, kebakaran sangat besar.

Sutopo menambahkan, tim Australia, Malaysia, dan Singapore mengatakan api masih besar dan sulit dipadamkan karena angin kencang serta luasnya lahan yang terbakar.

"Bahan kimia sudah digunakan untuk pemadaman api dan memang efektif. Namun belum semua hotspot dapat dipadamkan," kata Sutopo.

Sebaran Asap Kembali Meluas

Berdasarkan citra satelit Himawari, BNPB juga menangkap sebaran asap kembali meluas hingga Singapura dan Malaysia, meski dengan kepekatan sedang. Sedangkan di Kalimantan sendiri, hampir seluruh wilayah terkepung asap.

Kondisi demikian menyebabkan jarak pandang berkurang. Pada pukul 10.00 WIB, jarak pandang di Pekanbaru hanya sebatas 800 meter, Kerinci 100 meter Jambi 500 meter, Palembang 5 kilometer, Pontianak 1,8 kilometer, Sintang 600 meter, Palangkaraya 800 meter, Muara Teweh 100 meter, dan Tarakan 500 meter.

Adapun kualitas udara (PM10) di Pekanbaru adalah 207 ugr/m3 (Tidak Sehat), Jambi 515 (Berbahaya), Palembang 305 (Sangat Tidak Sehat), Pontianak 299 (Sangat Tidak Sehat), dan Palangkaraya 1.200 (Berbahaya).

"Bahkan personel Australia mengatakan baru sekali ini menemukan kebakaran hutan lahan yang begitu besar selama 30 tahun dia bekerja memadamkan api," ungkap Sutopo.

Kompas Video Menamatkan Drama Kabut Asap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com