Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Kritik Lambatnya Penanganan Korban Musibah di Mina

Kompas.com - 25/09/2015, 13:18 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai, penanganan korban musibah di Mina, Mekkah, berjalan lambat. Penilaian itu berdasarkan hasil peninjauannya pascamusibah tersebut.

Fadli, yang sedang menunaikan ibadah haji atas undangan Kerajaan Arab Saudi, melakukan peninjauan bersama Ketua DPR Setya Novanto dan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Jazuli Juwaini.

"Sayangnya, tak ada petugas kita yang standby di Rumah Sakit Emergency Mina. Kami berada dari jam 15.00 hingga 20.15 di RS. Jemaah kita yang menjadi korban sudah berjam-jam duduk, namun belum ada Daker atau petugas haji kita yang datang," kata Fadli saat dihubungi, Jumat (25/9/2015).

Salah satu korban selamat tragedi Mina, Ati Rohyani, lebih dari 8 jam duduk kedinginan. Menurut Fadli, Ati terinjak-injak dan nyaris tewas dalam musibah itu. Kaki dan tangannya luka-luka dan tak bisa jalan. (Baca: Kemenlu Yakin Arab Saudi Akan Berikan Penanganan Terbaik untuk Korban di Mina)

Kepada Fadli, Ati menceritakan bahwa ada enam orang adiknya yang belum jelas nasibnya.

"Kami sudah menelepon nomor HP adiknya, tapi tak tersambung," kata Fadli Zon.

Fadli juga berkomunikasi dengan suami Ati Rohyani di Banjar, Jawa Barat, mengabarkan kondisi Ati.

Di rumah sakit, lanjut Fadli, dijumpai sejumlah pasien yang tidak tahu bagaimana kembali ke maktab. Mereka duduk dan berbaring di pelataran RS, umumnya orang berusia lanjut. Ada yang hanya bisa berbahasa daerah.

"Ke depan, perlu dipersiapkan lagi dengan baik. Tragedi Mina memang musibah, tetapi bisa dihindari. Menteri Agama (Lukman Hakim) harus berani meminta pertanggungjawaban pihak Saudi. Ini juga pembelajaran bagi pelayanan haji kita agar lebih baik dan lebih siap, termasuk jika terjadi insiden yang darurat," ucap politisi Partai Gerindra ini.

Musibah saling desak dan jatuh terinjak melanda jemaah haji di Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9/2015), mengakibatkan sedikitnya 717 orang meninggal dan 863 terluka. Di antara yang meninggal, ada 3 warga negara Indonesia. (Baca: Korban Tewas dalam Musibah di Mina Kini Capai 717 Orang)

Musibah terjadi pukul 07.30 waktu setempat atau 11.30 WIB saat dua kelompok besar jemaah datang bersamaan di perempatan di Jalan 204, Mina, 5 kilometer dari Mekkah.

Direktorat Pertahanan Sipil Arab Saudi mengatakan, musibah terjadi di persimpangan Jalan 204 dan Jalan 223. Persimpangan itu merupakan salah satu tempat yang bisa dilalui jemaah untuk melempar jumrah. (Baca: Ini Identitas Resmi WNI yang Jadi Korban Tewas dalam Musibah di Mina)

Di lokasi menuju tempat melempar jumrah, telah dibangun jembatan tingkat lima untuk meningkatkan keselamatan jemaah, yang disebut Jembatan Jamarat. Namun, menurut petugas kesehatan yang dikutip kantor berita AFP, insiden berlangsung di luar Jembatan Jamarat.

Pagi itu, sekumpulan jemaah yang akan meninggalkan area tersebut bertabrakan dengan jemaah lain yang bergerak ke arah berlawanan atau menuju area tenda. Selain tempat melempar jumrah, Mina juga lokasi berdirinya lebih dari 160.000 tenda tempat jemaah bermalam.

Otoritas Arab Saudi mengatakan, tiba-tiba terjadi peningkatan jumlah jemaah menuju tempat melempar jumrah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Litbang 'Kompas': Citra KPU-Bawaslu Menguat Seusai Pemilu 2024

Survei Litbang "Kompas": Citra KPU-Bawaslu Menguat Seusai Pemilu 2024

Nasional
Survei Litbang “Kompas': Citra Positif Lembaga Negara Meningkat, Modal Bagi Prabowo-Gibran

Survei Litbang “Kompas": Citra Positif Lembaga Negara Meningkat, Modal Bagi Prabowo-Gibran

Nasional
Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Nasional
Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Nasional
PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

Nasional
6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

Nasional
Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Nasional
Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Nasional
Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Nasional
Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

Nasional
Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Nasional
Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Nasional
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Nasional
Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Nasional
Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com