JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan meminta partai politik untuk tidak membicarakan hal-hal yang tidak berhubungan langsung dengan kepentingan rakyat, termasuk wacana soal pergantian pimpinan DPR.
"Pembicaraan isu-isu saya kira haruslah yang terkait dengan kepentingan rakyat langsung. Sementara yang lain-lain saya kira kurang bijak, tidak etis, apalagi bicara masalah kepentingan masing-masing," ujar Zulkifli saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (11/9/2015).
Menurut Zulkifli, dalam kondisi pelemahan ekonomi saat ini, partai politik seharusnya mencarikan solusi bagi pemerintah. Partai politik seharusnya menjalankan perannya untuk mendukung tercapainya kesejahteraan rakyat.
Selain itu, Zulkifli juga meminta agar perbedaan kepentingan antara Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih tidak lagi diperdebatkan. Menurut dia, kepentingan koalisi tidak lagi relevan untuk dipermasalahkan. Ia sendiri memastikan bahwa PAN tidak terkait dalam wacana pergantian pimpinan DPR.
Sebelumnya, Koalisi Indonesia Hebat mulai mewacanakan untuk merebut kembali kursi pimpinan DPR, MPR, dan alat kelengkapan Dewan pasca-bergabungnya Partai Amanat Nasional ke pemerintah.
Cara ini bisa dilakukan dengan merevisi kembali Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) yang mengatur mengenai tata tertib pemilihan pimpinan di parlemen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.