Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut Yakin Jam Tangan Setya Novanto Bukan Barang "KW"

Kompas.com - 07/09/2015, 16:27 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, meyakini, jam tangan Richard Mille yang dikenakan Ketua DPR Setya Novanto saat bertemu bakal calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, merupakan barang asli. Jam tangan itu disebut berharga hingga miliaran rupiah.

"Kalau nanti dia bilang itu "KW", saya enggak percaya," kata Ruhut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/9/2015).

Ruhut mengaku mengenal sosok Novanto sebagai pengusaha sukses yang juga sangat memikirkan penampilan. Oleh karena itu, kata dia, tidak mungkin politisi Partai Golkar tersebut mau membeli barang palsu.

"Kalau dulu kan ada juga Perwira TNI yang ngakunya pakai Jam KW. Nah, kalau Ketuaku ini enggak mungkinlah (pakai barang) KW. Ngeri...," ucap Ruhut.

AP Jam tangan yang dipakai Ketua DPR Setya Novanto ini diprediksi senilai ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Menurut Ruhut, sebenarnya, dengan kemampuan finansial, Novanto sah-sah saja membeli dan menggunakan jam tangan tersebut. Namun, sebagai Ketua DPR, kata dia, seharusnya Novanto lebih menunjukkan rasa empati kepada masyarakat yang saat ini hidupnya masih sulit.

Meski demikian, Ruhut sendiri enggan buka-bukaan soal jenis dan harga jam tangan yang dikenakannya. Ruhut hanya berseloroh saat ditanya wartawan mengenai jam tangan yang tengah dipakainya.

"Kalau ini mah Rp 1.000 dapat tiga," ucap anggota Komisi III DPR ini.

Hingga saat ini, Kompas.com masih mencoba mengonfirmasi kepada Setya soal sorotan jam tangan tersebut.

Pemerhati sekaligus pengusaha jam, Amos Lilik Wahyudi, sebelumnya melihat arloji yang dikenakan Setya saat bertemu Trump bermerek Richard Mille. Arloji mewah itu sempat terlihat ketika Setya dan Trump bersalaman. (Baca: Setya Novanto Pakai Arloji Miliaran Rupiah Saat Bertemu Donald Trump?)

"Arloji yang dipakai Setnov (Setya Novanto) itu Richard Mille dengan all gold casing. Richard Mille merupakan produsen arloji kelas atas dengan harga per unit di atas Rp 500 juta sampai miliaran rupiah," kata Amos kepada Kompas.com, Minggu (6/9/2015).

Amos menjelaskan, jika Setya mengenakan arloji Richard Mille bermesin Tourbillion, harga jam itu di atas Rp 1 miliar. Amos menduga, jika dilihat dari penampang dial-nya, arloji yang dipakai Setya menggunakan mesin Tourbillion. (Baca: Pemerhati Jam: Arloji Setya Novanto Lebih Mahal dari Arloji Obama-Pangeran William)

Jenderal (Purn) Moeldoko sewaktu menjabat Panglima TNI sempat disebut memakai jam tangan bermerek Richard Mille. Setelah menjadi perbincangan publik, Moeldoko mengaku bahwa jam tangan miliknya hanya barang tiruan alias palsu.

Ia mengaku membeli jam itu seharga Rp 5 juta. Di hadapan wartawan, Moeldoko sempat membanting jam berwarna hitam itu ke lantai. (Baca: Moeldoko Banting Jam Tangan Palsunya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com