"Kalau ada nanti saya kasih tahu," ujar Anang di Jakarta, Sabtu (5/9/2015).
Anang mengaku terbiasa menerima tekanan dari berbagai pihak untuk memengaruhi penanganan perkara. Namun, godaan tersebut terus ditepisnya. Dengan demikian, ia mengaku akan bekerja profesional saat resmi menjabat sebagai kepala Badan Reserse Kriminal Polri nantinya.
"Di BNN itu kalau ada tekanan banyak banget. Lebih menggiurkan segala macam. Tapi saya senyum-senyum aja," kata dia.
Meski demikian, selama puluhan tahun bekerja sebagai penyidik, Anang mengaku tidak pernah diminta atasannya untuk menghentikan penyidikan suatu kasus. Ia berharap, di tempatnya yang baru, ia dapat menangani perkara dengan independen dan objektif.
"Saya sudah 32 tahun dan latar belakang penyidik. Saya belum pernah ditelepon atasan untuk hentikan penyidikan kasus," kata dia.
Presiden Jokowi sudah mengeluarkan surat keputusan pemberhentian Budi Waseso sebagai Kabareskrim dan mengangkatnya menjadi kepala BNN. Posisi Budi Waseso diganti oleh Komjen Anang Iskandar yang sebelumnya memimpin BNN. Pergeseran tersebut tertera dalam telegram rahasia (TR) Kapolri yang terbit pada Kamis (3/9/2015). Seiring dengan TR itu, Kapolri juga merotasi 70 jabatan lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.