Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Kegaduhan, PAN Ogah Bantu KIH Rebut Kursi Pimpinan DPR

Kompas.com - 04/09/2015, 09:05 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) menegaskan tidak akan membantu Koalisi Indonesia Hebat untuk merebut kursi pimpinan DPR, MPR, dan alat kelengkapan Dewan. Pasca-menyatakan bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, PAN lebih memilih untuk menyelesaikan hal-hal lainnya yang lebih substansial dan menyangkut kehidupan rakyat banyak. (Baca: PAN Bergabung, KIH Ingin Rebut Kursi Pimpinan DPR-MPR)

"Belum ada rencana PAN untuk merevisi karena bisa menimbulkan kegaduhan baru," kata Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto kepada Kompas.com, Kamis (3/9/2015).

Terlebih lagi, di tengah kondisi pelemahan ekonomi yang terjadi saat ini, PAN lebih memilih untuk fokus membantu pemerintah. Daripada berebut kekuasaan di legislatif, PAN menganggap masih banyak permasalahan lain yang harus diselesaikan.

"Ekonomi lagi sulit. Banyak PHK dan lain-lain," kata Yandri.

Ketua DPP PAN ini pun mengaku akan menjelaskan sikap ini kepada parpol anggota KIH lainnya, yakni PDI-P, Nasdem, PKB, Hanura, PPP (kubu Romahurmuziy), dan Golkar (kubu Agung Laksono). Dia yakin, dengan penjelasan yang baik, semua parpol KIH akan mengerti.

"Kita jelaskan argumentasinya. Masih ada PR bangsa ini yang lebih besar yang harus kita urus," katanya.

Yandri pun mengaku tidak khawatir jika sikap enggan diajak bekerja sama di parlemen ini akan mempersulit PAN untuk mendapatkan jatah menteri. Menurut Yandri, sejak awal niat PAN bergabung ke pemerintah bukan untuk mencari jabatan.

"Menteri hak prerogatif Presiden," ucapnya.

KIH sebelumnya mulai mewacanakan untuk merebut kembali kursi pimpinan DPR, MPR, dan alat kelengkapan Dewan pasca-bergabungnya PAN ke pemerintah. Cara ini bisa dilakukan dengan merevisi kembali UU MD3 yang mengatur mengenai tata tertib pemilihan pimpinan.

"Kita syukuri PAN (bergabung). Terbuka kemungkinan terjadi revisi UU MD3, tetapi harus lewati proses yang benar. PDI-P siap revisi UU MD3, nanti kita bicarakan," kata Sekretaris Fraksi PDI-P di DPR, Bambang Wuryanto, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/9/2015).

Hal serupa disampaikan Sekretaris Fraksi Partai Nasdem di DPR, Syarif Abdullah Alkadrie. Dia mengaku mendukung keinginan PDI-P merevisi UU MD3 dan merebut kembali posisi Ketua DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Nasional
PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com