Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Capim Gudono, Pelimpahan Kasus Budi Gunawan ke Kejaksaan Tidak Baik

Kompas.com - 25/08/2015, 17:45 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Mohammad Gudono mengatakan keputusan KPK menyerahkan begitu saja kasus yang melibatkan Komjen Budi Gunawan keliru. Menurut dia, KPK seharusnya bisa membuat jeda untuk kemudian menyelidiki kembali kasus itu sambil menguatkan alat bukti.

"Terkait dengan apa-apa yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu soal penanganan kasus pelimpahan kembali kasus pak BG kepada kejaksaan, lalu kejaksaan dilimpahkan. Menurut saya tidak baik," ujar Gudono dalam seleksi wawancara terbuka di Sekretariat Negara, Selasa (25/8/2015).

Dia mengaku keputusan pelimpahan kasus Budi Gunawan itu memang tidak menyalahi Undang-undang nomor 30 tahun 2002 tentang KPK. Namun, seharusnya apabila KPK yakin bukti sudah cukup maka tak perlu ada keraguan untuk membuka kembali kasus itu.

"Yang menjadi concern saya soal pelimpahan ke kejaksan ini. Padahal, closed sementara waktu, sampai ada evident baru," imbuh Gudono.

Di sisi lain, mantan Wakil Rektor bidang Keuangan dan SDM Universitas Gadjah Mada itu juga mendorong perbaikan internal agar kasus-kasus yang ditangani KPK tak dimentahkan melalui gugatan praperadilan. Menurut Gudono, KPK perlu memperbaiki aturan tata laksana dalam melakukan penyelidikan hingga penyidikan.

"Saya setuju, dalam paper saya, bagian dari revitalisasi lembaga itu harusnya SOP KPK juga diperbaiki," ungkap dia.

KPK memutuskan menyerahkan kasus transaski mencurigakan yang melibatkan Komjen Budi Gunawan ke kejaksaan setelah Hakim praperadilan Sarpin Rizaldi memutus bahwa perkara itu tidak cukup bukti sehingga status tersangka Sarpin pun digugurkan. Dalam prosesnya, kejaksaan kemudian melimpahkan kembali kasus itu ke kepolisian.

Kejaksaan Agung berdalih kepolisian sudah menginvestigasi kasus yang sama beberapa tahun lalu. Saat di kepolisian, kasus itu pun terhenti dengan alasan penyidik Polri sudah mengklarifikasi transaksi mencurigakan milik Budi Gunawan dan dinyatakan bahwa tidak ada bukti yang mengarahkan Budi melakukan tindak korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com