Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi dan Jaksa Belum Tentu Punya Kemampuan Praktis Tangani Korupsi

Kompas.com - 02/08/2015, 18:19 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Praktisi hukum Agustinus Pohan menilai bahwa polisi atau jaksa yang mengikuti seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi belum tentu mumpuni menjalankan tugas pokok dan fungsi KPK. Meskipun polisi dan jaksa juga melakukan penyelidikan hingga penuntutan, bukan berarti mereka ahli dalam bidang korupsi.

"Tidak ada jaminan polisi dan jaksa yang daftar memiliki kemampuan praktis dalam penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi," ujar Agustinus dalam diskusi di Jakarta, Minggu (2/8/2015).

Staf pengajar hukum di Universitas Parahyangan Bandung itu mengatakan, para calon pimpinan KPK bisa saja tidak menekuni bidang reserse sejak lama. Lagi pula, tidak ada persyaratan khusus oleh Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK mengenai kemampuan tersebut.

Agustinus juga menilai keliru bila ada anggapan bahwa KPK tidak dapat melakukan kegiatan supervisi tanpa adanya perwakilan dari Polri dan Kejaksaan sebagai pimpinan KPK. "Tidak tepat jika supervisi hanya bisa dilakukan komisioner KPK yang punya kemampuan praktis penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan. Karena jaksa dan polisi tidak di semua periode kepemimpinan ada, tapi supervisi juga (bisa) diberlakukan," kata Agustinus.

Dia mengatakan, KPK dibentuk karena Polri dan Kejaksaan tidak mampu menangani korupsi dengan efektif. Oleh karena itu, ia menganggap keliru jika ada yang mengatakan bahwa keterwakilan Polri dan Kejaksaan dibutuhkan untuk menjadi komisioner KPK.

"Kalau itu jadi syarat utama, itu keliru karena polisi dan jaksa juga tidak berhasil memberantas korupsi," kata dia.

Selain itu, Agustinus menilai bahwa calon pimpinan KPK hendaknya mengundurkan diri dari jabatannya saat ini untuk menghindari adanya konflik kepentingan. Untuk itu, ia mengusulkan agar polisi ataupun jaksa aktif sebaiknya tidak mencalonkan diri sebagai calon pimpinan KPK selama ia belum lepas dari profesinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Ungkap Ada Pihak Kembalikan Uang ke PT SCC

KPK Ungkap Ada Pihak Kembalikan Uang ke PT SCC

Nasional
Gubernur BI: Tren Inflasi Indonesia 10 Tahun Terakhir Menurun dan Terkendali Rendah

Gubernur BI: Tren Inflasi Indonesia 10 Tahun Terakhir Menurun dan Terkendali Rendah

Nasional
Muhadjir: Tak Semua Korban Judi 'Online' Bisa Terima Bansos, Itu Pun Baru Usulan Pribadi

Muhadjir: Tak Semua Korban Judi "Online" Bisa Terima Bansos, Itu Pun Baru Usulan Pribadi

Nasional
WNI yang Dikabarkan Hilang di Jepang Ditemukan, KJRI Cari Kontak Keluarga

WNI yang Dikabarkan Hilang di Jepang Ditemukan, KJRI Cari Kontak Keluarga

Nasional
Indonesia-Finlandia Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Bidang Ekonomi, Pendidikan, dan Energi

Indonesia-Finlandia Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Bidang Ekonomi, Pendidikan, dan Energi

Nasional
Anies Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil-Kaesang Dinilai Bisa Jadi Lawan yang Cukup Berat

Anies Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil-Kaesang Dinilai Bisa Jadi Lawan yang Cukup Berat

Nasional
Majelis Syariah PPP Ingatkan Semangat Merangkul Mbah Moen

Majelis Syariah PPP Ingatkan Semangat Merangkul Mbah Moen

Nasional
Bus Jemaah Haji Indonesia Telat Menjemput, Cak Imin: Ini Harus Jadi Perhatian Kita Semua

Bus Jemaah Haji Indonesia Telat Menjemput, Cak Imin: Ini Harus Jadi Perhatian Kita Semua

Nasional
KPK Dalami Informasi Terkait Harun Masiku dari Pemeriksaan Hasto

KPK Dalami Informasi Terkait Harun Masiku dari Pemeriksaan Hasto

Nasional
Ini Jadwal Lontar Jumrah Jemaah Haji Indonesia, Ada Waktu Larangan

Ini Jadwal Lontar Jumrah Jemaah Haji Indonesia, Ada Waktu Larangan

Nasional
Kepada Para Jemaah Haji, Cak Imin Minta Mereka Bantu Doakan Indonesia

Kepada Para Jemaah Haji, Cak Imin Minta Mereka Bantu Doakan Indonesia

Nasional
Panglima TNI Ungkap Cerita Para Prajurit yang Hampir Putus Asa Jelang Terjunkan Bantuan Airdrop di Gaza

Panglima TNI Ungkap Cerita Para Prajurit yang Hampir Putus Asa Jelang Terjunkan Bantuan Airdrop di Gaza

Nasional
Ponsel Hasto dan Buku Penting PDI-P Disita KPK, Masinton: Dewas Harus Periksa Penyidiknya

Ponsel Hasto dan Buku Penting PDI-P Disita KPK, Masinton: Dewas Harus Periksa Penyidiknya

Nasional
Soroti Permasalahan Konsumsi Jemaah Haji, Cak Imin Usulkan Pembentukan Pansus

Soroti Permasalahan Konsumsi Jemaah Haji, Cak Imin Usulkan Pembentukan Pansus

Nasional
KPK Kembali Periksa Eks Kepala Bea Cukai Makassar, Dalami Kepemilikan dan Perolehan Harta

KPK Kembali Periksa Eks Kepala Bea Cukai Makassar, Dalami Kepemilikan dan Perolehan Harta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com