JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan bahwa Papua perlu dibangun melalui komunikasi yang konstruktif bersama para elemen masyarakat. Dengan melibatkan para tokoh adat, agama, hingga aparat keamanan, maka proses pembangunan maupun penyelesaian konflik di Bumi Cendrawasih bisa berlangsung dengan lebih baik.
"Pembangunan berjalan dan dialog juga berjalan," ujar Tedjo melalui sambutannya dalam acara "Pendidikan Kebangsaan: Suara untuk Papua" di Hotel Borobudur, Jakarta, (29/7/2015).
Tedjo mengatakan, pemerintah pusat telah bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat di Papua untuk membangun kembali segala sarana dan prasarana yang rusak akibat kerusuhan di Kecamatan Karubaga, Kabupaten Tolikara, 17 Juli 2015.
"Saya laksanakan dialog bagaimana membangun kembali bangunan yang rusak, dengan membangun 85 kios yang terbakar dan 15 untuk masyarakat di sana, dan membangun masjid kembali," ujar Tedjo.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut itu menyatakan bahwa proses hukum dan pengusutan kasus Tolikara akan terus berjalan. Polda Papua sudah menetapkan dua orang tersangka, yang diduga menjadi provokator kerusuhan tersebut.
Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, Kamis (23/7) di Jakarta, mengungkapkan bahwa peristiwa bermula dari surat edaran yang dikeluarkan Dewan Pekerja Wilayah Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Tolikara, Papua. Surat itu melarang umat Islam di daerah itu untuk melaksanakan shalat Idul Fitri. Alasannya, bahwa saat bersamaan tengah digelar seminar internasional dan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) remaja GIDI, 13 sampai 19 Juli.
Sebenarnya Kepala Polres Tolikara dan Bupati Tolikara Usman Wanimbo telah mendesak agar surat itu dicabut. Namun, saat jemaah Muslim sedang shalat Idul Fitri, Jumat pagi, massa berdatangan dan meminta jemaah untuk menghentikan kegiatannya. Kepala polres dan polisi berusaha menahan massa, tetapi kondisi memanas. Polisi menembakkan peluru ke atas untuk memperingatkan massa. Namun, massa sulit dikendalikan.
Jemaah Muslim bubar. Ada 12 korban terkena tembakan, dan satu orang meninggal. Beberapa orang lantas membakar kios yang kemudian merembet ke masjid. Hingga kini, kepolisian tengah bekerja untuk mengusut kasus ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.