Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhaimin Yakin Partai Idaman Bentukan Rhoma Irama Tak Ganggu Suara PKB

Kompas.com - 12/07/2015, 16:26 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyambut baik kehadiran Partai Islam Damai dan Aman (Idaman) yang dipimpin Rhoma Irama. Menurut Muhaimin, kehadiran Partai Idaman tidak akan menggoyahkan loyalitas pemilih PKB.

"Karena tentu kita punya pangsa (suara) yang permanen, tak terpengaruh," kata Muhaimin di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Minggu (12/7/2015).

Lebih jauh, Muhaimin mengaku memiliki hubungan yang baik dengan Rhoma. Ia menampik jika disebut hubungannya memburuk setelah Rhoma batal diusung sebagai calon presiden oleh PKB saat Pemilu Presiden 2014 lalu. (Baca: Rhoma Irama Deklarasikan Partai Idaman dengan Logo Cinta)

"Itu hak demokrasi Bang Haji (Rhoma). Bang Haji bisa eksis di parpol, kita saling support," ujarnya.

Partai Idaman dideklarasikan oleh Rhoma Irama pada Sabtu (11/7/2015) di Jakarta. Rhoma yakin partainya akan meraih simpatik dari kelompok pemilih, khususnya yang berbasis Islam. (Baca: Rhoma Irama: "Love Indonesia" Lebih Populis, Lebih "Eye Catching" Gitu Loh...)

Rhoma sebelumnya menjadi salah satu bakal capres PKB sebelum Pilpres 2014. Namun, ia memilih keluar sebagai kandidat lalu mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Rhoma juga ditawari jabatan Ketua Dewan Pembina Partai Bulan Bintang pimpinan Yusril Izha Mahendara. Namun, ia memilih mendirikan partai. (Baca: Yusril: Sebagian Pendukung Tak Setuju Rhoma Irama Masuk PBB)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Sita 13 Lahan Milik Terpidana Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101

KPK Sita 13 Lahan Milik Terpidana Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101

Nasional
Baleg Bantah Kebut Revisi UU Kementerian Negara hingga UU TNI untuk Kepentingan Pemerintahan Prabowo

Baleg Bantah Kebut Revisi UU Kementerian Negara hingga UU TNI untuk Kepentingan Pemerintahan Prabowo

Nasional
Gerindra Siapkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Jakarta

Gerindra Siapkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Jakarta

Nasional
Demokrat Beri 3 Catatan ke Pemerintah Terkait Program Tapera

Demokrat Beri 3 Catatan ke Pemerintah Terkait Program Tapera

Nasional
PKB Keluarkan Rekomendasi Nama Bakal Calon Gubernur pada Akhir Juli

PKB Keluarkan Rekomendasi Nama Bakal Calon Gubernur pada Akhir Juli

Nasional
PDI-P Hadapi Masa Sulit Dianggap Momen Puan dan Prananda Asah Diri Buat Regenerasi

PDI-P Hadapi Masa Sulit Dianggap Momen Puan dan Prananda Asah Diri Buat Regenerasi

Nasional
Risma Minta Lansia Penerima Bantuan Renovasi Rumah Tak Ditagih Biaya Listrik

Risma Minta Lansia Penerima Bantuan Renovasi Rumah Tak Ditagih Biaya Listrik

Nasional
Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Megawati, PDI-P Mesti Mulai Proses Regenerasi

Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Megawati, PDI-P Mesti Mulai Proses Regenerasi

Nasional
Fraksi PDI-P Bakal Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak Revisi UU MK

Fraksi PDI-P Bakal Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak Revisi UU MK

Nasional
Jaksa KPK Hadirkan Sahroni dan Indira Chunda Thita dalam Sidang SYL Pekan Depan

Jaksa KPK Hadirkan Sahroni dan Indira Chunda Thita dalam Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Ketua MPR Setuju Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo

Ketua MPR Setuju Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo

Nasional
Baznas Tegas Tolak Donasi Terkoneksi Israel, Dukung Boikot Global

Baznas Tegas Tolak Donasi Terkoneksi Israel, Dukung Boikot Global

Nasional
Kejagung Tegaskan Tak Ada Peningkatan Pengamanan Pasca Kasus Penguntitan Jampidsus

Kejagung Tegaskan Tak Ada Peningkatan Pengamanan Pasca Kasus Penguntitan Jampidsus

Nasional
Ahli Sebut Jaksa Agung Bukan 'Single Persecution' dalam Kasus Korupsi

Ahli Sebut Jaksa Agung Bukan "Single Persecution" dalam Kasus Korupsi

Nasional
Sang Cucu Pernah Beri Pedangdut Nayunda 500 Dollar AS, Sumber Uang dari SYL-Indira Chunda

Sang Cucu Pernah Beri Pedangdut Nayunda 500 Dollar AS, Sumber Uang dari SYL-Indira Chunda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com