Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Akan Klarifikasi Sutiyoso soal Jabatan Ketum PKPI

Kompas.com - 30/06/2015, 08:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya memprediksi pertanyaan yang akan diajukan oleh para anggota Komisi I kepada calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso akan beragam. Sutiyoso akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR pada hari ini, Selasa (30/5/2015).

Menurut Tantowi, pertanyaan anggota komisi dari partai pendukung dan oposisi pasti akan berbeda.

"Saya bayangkan 50 persen anggota hadir. Pertanyaan pasti beragam. Teman-teman dari Golkar dan PKS beda perspektif pertanyaannya. ‎Begitu juga partai pemerintah," ujar Tantowi Yahya, di Jakarta, Senin (29/6/2015).

"Ini yang akan membuat Gatot (calon Panglima TNI) dan Sutiyoso harus benar-benar siap dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan," kata politikus Golkar itu.

Tantowi belum bisa menyampaikan apakah Sutiyoso layak sebagai calon Kepala BIN. Ia yakin Presiden Joko Widodo sudah mendalami sepak terjang Sutiyoso sebelum mengajukannya sebagai calon tunggal.

"Siapa dia, jejak rekam, aspek-aspek yang memberatkan, bagaimana perspektif politiknya kalau beliau diterima jadi Kepala BIN. Pasti sudah dibantu tim yang memberikan masukan kedua orang itu," ujar Tantowi.

Yang jelas, lanjut Tantowi, anggota Komisi I akan meminta klarifikasi Sutiyoso perihal jabatan politiknya sebagai Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).  Kepala BIN harus lepas dari segala jabatan parpol, termasuk partisipan parpol.

"Yang ditanya ke Bang Yos yakni apa yang menjadi pertanyaan publik. Apakah dia benar-benar mundur jadi ketum partai, tidak lagi dianggap kader partisan? Selama ini Bang Yos belum lugas menjelaskan itu. Kami akan tanyakan keinginan publik," kata Tantowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com