Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Isyaratkan Tolak Dana Aspirasi DPR

Kompas.com - 25/06/2015, 10:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Keinginan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk meloloskan usulan program pembangunan daerah pemilihan atau yang dikenal dengan dana aspirasi agar masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 sepertinya masih terkendala. Sebab, hingga kini, pemerintah belum merestui usulan dana aspirasi ini.

Bahkan, pemerintah mengisyaratkan tidak akan menampung usulan ini. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, DPR belum mengajukan proposal dana aspirasi kepada pemerintah.

Menurut dia, pembahasan anggaran harus sesuai dengan ketentuan dan tidak ada ruang untuk menambah mata anggaran baru. Sebab, penyusunan anggaran sudah ada ketentuannya. Item anggaran sudah ditentukan.

"Jadi, tidak boleh ditambah," ujarnya, kemarin. Bila ingin mengajukan program ini, kata Bambang, DPR harus mengikuti aturan.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago menambahkan, dana aspirasi tidak sesuai dengan rencana dan visi misi Presiden Joko Widodo. Selain itu, dana aspirasi juga tidak sejalan dengan fungsi DPR yang bertugas mengawasi jalannya pemerintahan, membahas anggaran, dan fungsi legislasi.

"Lebih baik, kita sama-sama melakukan tugas sesuai dengan fungsinya," kata Andrinof.

Adapun Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, dana aspirasi DPR bisa memunculkan risiko disalahgunakan sehingga hal ini justru membuat realisasi anggaran tidak efektif. Selain itu, tak ada jaminan dari anggota DPR yang menerima dana ini untuk bisa mengontrol penggunaannya di daerah.

"Apalagi, anggota DPR tidak berwenang memberikan sanksi kepada kepala daerah atas penggunaan dana itu," ujar Tjahjo.

Dalam sidang paripurna yang digelar Selasa (23/6/2015), DPR sepakat mengajukan dana aspirasi ke pemerintah dengan besaran Rp 20 miliar per anggota per tahun. Dengan jumlah anggota DPR 560 orang, artinya total dana program aspirasi ini sekitar Rp 11,2 triliun.

Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menyatakan, untuk mendapatkan dana aspirasi, anggota DPR mengusulkan program pembangunan daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3). Usulan program pembangunan daerah ini bisa berasal dari inisiatif anggota, pemerintah daerah, atau aspirasi masyarakat di daerah pemilihan. Inisiatif akan diintegrasikan dalam program pembangunan nasional yang dirumuskan setiap tahun.

(Asep Munazat Zatnika, Margareta Engge Kharismawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com