Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fitra: Pembangunan Gedung DPD Rp 21 Miliar Upaya Rampok Uang Negara

Kompas.com - 18/06/2015, 12:02 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Forum Indonesia untuk Transparasi Anggaran (FITRA) mengkritik rencana Dewan Perwakilan Daerah yang ingin membangun kantor baru senilai Rp 21 miliar di setiap provinsi yang ada di seluruh Indonesia.

DPD dinilai latah menyikapi rencana pembangunan gedung Dewan Perwakilan Rakyat dan permintaan dana aspirasi daerah pemilihan DPR dengan total Rp 11,2 triliun per tahun.

"Batalkan pembangunan gedung DPD di daerah, selain pemborosan dan upaya merampok uang negara secara sistematis, lebih baik DPD memperbaiki kapasitas dan kewenangan dalam hal Legislasi dan Penganggaran APBN," kata aktivis FITRA Yenny Sucipto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis (18/6/2015).

Yenny menilai, rencana pembangunan Gedung DPD ini tidak transparan. Menurut catatan FITRA, pada 2011 lalu DPD juga sempat merencanakan pembangunan gedung. Saat itu DPD menganggarkan Rp 300 miliar untuk setiap pembangunan gedung. Namun, rencana itu akhirnya batal karena mendapat penolakan keras publik.

"Tiba tiba dibangun saja, padahal tahun 2011 sudah dibatalkan sendiri oleh DPD karena desakan masyarakat," ucapnya.

Yenny juga melihat angka Rp 21 miliar yang diusulkan DPD masih terlalu tinggi untuk pembangunan gedung. Dia khawatir ada potensi mark up dan penyelewengan proyek. Dia meminta Komisi Pemberantasan Korupsi dan Badan Pemeriksa Keuangan mengawasi proyek ini.

"Dalam catatan FITRA, misalnya untuk membangun gedung di DKI Jakarta, hanya butuh Rp 9 miliar saja sesuain dengan aturan Menteri Pekerjaan Umum No.45/PRT/M/2007, tidak sampai Rp 21 miliar. Sehingga potensi mark up pembangunan gedung DPD didaerah mencapai 50 persen atau sekitar Rp 350 miliar," kata dia.

Daripada sibuk mengurus pembangunan gedung baru, lanjut Yenny, akan lebih baik jika DPD fokus saja kepada pekerjaan utamanya.

"DPD masih lemah dalam kinerja dan tidak produktif selama 13 tahun ini," kata Yenny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com