JAKARTA, KOMPAS - Kunjungan kerja selama dua hari ke Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu-Minggu (6-7/6/2015), menjadi momen tersendiri bagi Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam kunjungan itu, setidaknya Kalla bisa bernostalgia di kampung halaman di Bukaka, Watampone, Kabupaten Bone.
Di sela-sela kunjungan kerja, Kalla pun mampir di beberapa tempat yang memiliki kenangan sejak dia masih kecil.
Rombongan Kalla berangkat dari Jakarta menuju Makassar menggunakan pesawat khusus Boeing 737-400 milik TNI Angkatan Udara, Sabtu pagi. Ikut mendampingi, Ny Mufidah Kalla, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta perangkat Sekretariat Wapres yang melekat. Ada sembilan keluarga Kalla yang ikut dalam rombongan itu.
Begitu mendarat di Makassar, Kalla dan rombongan melanjutkan perjalanan menggunakan tiga helikopter ke Sengkang, Kabupaten Wajo, yang berjarak sekitar 190 kilometer sebelah timur laut Makassar. Di sana, Wapres mengunjungi Danau Tempe dan menginstruksikan agar diupayakan revitalisasi untuk mengatasi sedimentasi di sana. Siangnya, Wapres melanjutkan perjalanan menggunakan helikopter menuju Watampone, Kabupaten Bone.
Watampone berada sekitar 174 kilometer sebelah timur laut Makassar. Wartawan peliput kegiatan Wapres menempuh perjalanan darat dari Makassar menuju Watampone selama 6 jam. Selain karena medan jalan sempit yang berkelak-kelok naik-turun perbukitan, sebagian jalan itu juga rusak.
Begitu mendarat di tanah kelahirannya itu, Wapres langsung mengunjungi Masjid Raya Watampone yang merupakan peninggalan bersejarah Kerajaan Bone. Masjid itu akan direvitalisasi dan Kalla menjadi salah satu penyandang dananya. Hampir di sepanjang jalan yang dilalui mobil rombongan Wapres, siswa dan masyarakat berdiri menyambut kedatangan Kalla. Di sejumlah perempatan jalan protokol terpampang baliho besar berisi ucapan selamat datang bagi Wapres dan Ny Mufidah Kalla.
Dari Masjid Raya Watampone, Kalla singgah di SD Negeri 7 Manurunge, tempat ia bersekolah semasa kecil. Mendapat kunjungan yang mendadak dari Wapres, spontan siswa di sana mengerubuti Kalla. Kalla juga singgah di sekolah Islam modern Athirah yang dibangun oleh yayasan milik keluarga Kalla.
Rumah keluarga
Dari sana, Kalla melanjutkan perjalanan menuju rumah almarhum kakeknya di kampung Nipah. "Di sini dulu kakek saya tinggal," kata Kalla saat berada di teras rumah kakeknya.
Rumah panggung yang terbuat dari kayu itu menurut rencana akan direnovasi karena beberapa bagiannya sudah lapuk dimakan usia. Saat berada di rumah itu, warga berduyun-duyun datang untuk melihat Kalla secara langsung. Dari sana, Wapres menuju rumah keluarga Kalla di Bukaka dan beristirahat sejenak.
Malamnya, Wapres menghadiri acara silaturahim dengan masyarakat di rumah jabatan Bupati Bone Andi Fashar M Padjalangi. Di sana, Kalla dan Ny Mufidah disambut bak tamu agung. Tenda besar dan luas untuk tamu dibangun hampir menutupi seluruh halaman rumah jabatan bupati. Panggung kehormatan yang cukup megah juga dibangun bagi Kalla.
Dalam sambutannya, Kalla berkali-kali mengucapkan terima kasih kepada rakyat Bone yang memberikan dukungan mayoritas baginya dalam Pemilihan Presiden 2014 lalu. Ia pun memotivasi masyarakat Bone agar bekerja keras untuk memajukan kesejahteraan daerahnya.
Minggu pagi, Kalla terbang dengan helikopter menuju Makassar, mengunjungi Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum, serta meresmikan gedung Igra dan Balai Sidang Muktamar di Universitas Muhammadiyah Makassar. Kalla menginap semalam di kediaman pribadinya dan kembali ke Jakarta pada Senin pagi. (C Wahyu Haryo)
* Artikel ini terbit di harian Kompas edisi 8 Juni 2015, di halaman 2 dengan judul "Nostalgia Kalla di Kampung Halaman".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.