Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Titip Kader Jangan Jadi Parpol, Jadi Ormas Saja"

Kompas.com - 03/06/2015, 15:49 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan kubu Romahurmuziy, Arsul Sani, mempertanyakan sikap PPP kubu Djan Faridz yang hendak menitipkan kadernya ke partai lain untuk mengikuti pemilihan kepala daerah. Menurut Arsul, sikap Djan Faridz itu berlawanan dengan cita-cita didirikannya partai.

"Parpol itu kan didirikan untuk bisa ikut proses demokrasi secara langsung, yaitu pilkada. Kita mengusung calon sendiri atau koalisi dengan parpol lain. Kalau titip kader, jangan jadi parpol, jadi ormas saja," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/6/2015).

Arsul tidak yakin nantinya parpol lain, baik yang berasal dari Koalisi Merah Putih atau pun Koalisi Indonesia Hebat mau menerima kader yang dititipkan Djan Faridz. Sebab, setiap parpol pasti lebih memprioritaskan kadernya sendiri untuk diusung dalam pilkada.

"Konsep menitipkan kader di partai lain gampang diucapkan tapi belum tentu gampang dilaksanakan. Kalau kadernya sendiri banyak, di internal ada proses seleksi internal kader, bagaimana kemudian partai itu bisa akomodir kader dari luar," ujarnya.

Rapimnas kubu Djan Faridz sebelumnya telah memutuskan tidak akan islah dengan PPP kubu Romahurmuziy. Jika nanti kubunya tak bisa ikut pilkada karena konflik ini, Djan pun menitipkan kadernya ke parpol lain baik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com