Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Nepal Penuh, Bantuan Indonesia Belum Bisa Diberangkatkan

Kompas.com - 29/04/2015, 22:23 WIB

BANDA ACEH, KOMPAS.com -
Pesawat yang membawa bantuan kemanusiaan dan tim evakuasi dari Indonesia bagi korban gempa bumi di Nepal, belum bisa menuju Kathmandu, Nepal. Situasi Bandara Tribhuvan pada hari ini, Rabu (29/4/2015), sangat penuh.

Informasi tersebut disampaikan Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI/BHI) Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal melalui telepon kepada tim Indonesia di Lanud Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, Rabu malam.

"Situasi bandara (di Kathmandu) sangat crowded (penuh) ada 50 pesawat, termasuk dari Tiongkok dan India, yang menunggu izin landing(mendarat)," kata dia.

Saat ini, Kemenlu masih terus berkomunikasi dengan konsul kehormatan RI di Nepal untuk mendesak otoritas bandara memberikan kepastian mendarat.

"Menurut Konhor (konsul kehormatan), kita bisa mendarat pukul 8 pagi waktu setempat, tapi belum ada fix release (kepastian) sebelum dapat nomor pendaratannya," ujar Iqbal.

Pesawat Boeing 737 TNI AU yang membawa tim evakuasi dan kemanusiaan RI tiba di Lanud Sultan Iskandar Muda Aceh pukul 20.30 WIB dan hingga saat ini masih menunggu konfirmasi penerbangan selanjutnya.

Dari Aceh, tim akan kembali transit di Dhaka, Bangladesh, sebelum menuju Kathmandu. Tim evakuasi dan kemanusiaan Pemerintah RI yang diberangkatkan ke Nepal berjumlah 69 orang dari berbagai unsur, antara lain Kemlu, BNPB, TNI, dan beberapa organisasi sosial.

Dalam tim tersebut juga terdapat 19 pekerja medis, termasuk dua dokter umum militer, dua spesialis anestesi dan dua spesialis orthopedi. Selain itu, Pemerintah RI juga mengirimkan bantuan material berupa kebutuhan darurat pascabencana, seperti tenda, selimut, obat-obatan, perlengkapan medis, makanan bayi, dan makanan siap saji.

Berdasarkan data Direktorat PWNI/BHI, saat ini tercatat 95 WNI berada di Nepal, terdiri atas 30 orang yang menetap dan 65 pengunjung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Nasional
Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Nasional
RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

Nasional
Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Nasional
Putusan MA Dianggap 'Deal' Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Putusan MA Dianggap "Deal" Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Nasional
Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Nasional
Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Nasional
Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Nasional
Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Nasional
37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

Nasional
Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Nasional
7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

Nasional
Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Nasional
Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Nasional
Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com