Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingin PT Dok Koja Bahari Mampu Membuat Kapal Selam

Kompas.com - 28/04/2015, 14:07 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta pada Menteri BUMN untuk memproduktifkan PT Dok Kodja Bahari (DKB) dalam proyek pembuatan kapal. Jokowi ingin ada terobosan melalui kerjasama dengan swasta.

Menurut Jokowi, PT DKB seharusnya sudah mampu berkontribusi banyak dalam sektor kemaritiman nasional. Pasalnya, PT DKB telah berdiri sejak tahun 1963.

"PT DKB seharusnya sudah bisa bikin kapal selam, tetapi usahanya tidak ada kestabilan. Maka saya bilang ke Menteri BUMN segera dikerjasamakan," kata Jokowi, di PT DKB, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (28/4/2015). (Baca: Menuju Kejayaan Maritim)

Jokowi yakin Indonesia memiliki sumber daya manusia yang memadai untuk memproduksi kapal. Tugas saat ini adalah harus konsisten pada usaha merealisasikan pembuatan kapal tersebut.

"Dari sisi las mengelas ya saya siap, harusnya kesinambungan, harusnya bisa buat kapal selam," ujarnya. (Baca: Saat Makan Siang, Presiden dan Panglima TNI Bahas Kenaikan Anggaran Pertahanan)

Di lokasi yang sama, Menteri BUMN Rini M Soemarno mengungkapkan konsep yang akan diambil terkait pembuatan kapal melalui PT DKB adalah dengan cara memperluas lahan di lokasi tersebut. Lahan itu nantinya akan dibagi menjadi beberapa bagian, untuk meningkatkan kemampuan SDM Indonesia, untuk proyek yang dikerjasamakan, untuk perbaikan dan untuk perawatan kapal.

"Ke depan DKB ingin dikembangkan dalam membangun kapal-kapal, ini tak terlepas lahannya terlalu sempit. Kita harus punya lahan besar untuk pembangunan kapal," ucap Rini. (Baca: Jokowi: Anggaran Pertahanan Tergantung Pertumbuhan Ekonomi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com