Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Anggaran Pertahanan Tergantung Pertumbuhan Ekonomi

Kompas.com - 07/11/2014, 15:34 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, peningkatan anggaran untuk pertahanan akan bergantung pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Peningkatan anggaran pertahanan, menurut Jokowi akan disesuaikan dengan kebutuhan pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai poros maritim.

"Sudah berkali-kali saya sampaikan, kalau pertumbuhan ekonomi kita bertumbuh diatas tujuh, anggaran pertahanan kita bisa 3 kali lipat daripada yang sekarang. Kalau ndak ya dari mana anggarannya?" ujar Jokowi, seusai melakukan ibadah shalat, di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2014).

Seusai mengunjungi pameran peralatan militer dan pertahanan Indo Defence 2014 Forum & Expo, Jokowi mengatakan, pemerintah akan mengadakan kerja sama dengan negara-negara lain dalam bidang pertahanan. Kerja sama  tersebut, menurut Jokowi, akan mampu meningkatkan kualitas teknologi alat utama sistem persenjataan Indonesia.

Selain itu, terkait program kemaritiman, Jokowi mengatakan, akan mempersiapkan berbagai hal yang nantinya akan digunakan untuk mendukung program tersebut. Dalam hal ini termasuk peningkatan anggaran dalam bidang pertahanan.

"Disiapkan hal-hal yang dipakai untuk mendukung program itu, baik poros maritimnya atau lautnya. Nanti akan dilihat kalau nanti sudah dimulai," kata Jokowi.

Saat ditanya terkait masalah keamanan di wilayah laut dan udara, Ia mengatakan, pemerintah akan segera menambah armada, berupa kapal-kapal patroli.

"Itu yang akan kita tambah. Kita perlu itu, kalau tidak, bagaimana kita mengendalikan 5400 kapal yang tiap hari lalu-lalang dan banyak yang enggak jelas daripada yang jelas," kata Jokowi.

Seperti diketahui, Jokowi telah mengamanatkan seluruh kabinetnya untuk menjadikan landasan maritim sebagai tujuan utama pembangunan. Dalam membangun landasan tersebut, salah satu bidang yang terkait adalah bidang pertahanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com