Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Anggota Satgultor TNI Jatuh dari Gedung Bertingkat di Upacara Pengukuhan Jokowi

Kompas.com - 16/04/2015, 09:54 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sebuah kecelakaan terjadi dalam rangkaian upacara pengukuhan Presiden Joko Widodo sebagai warga kehormatan pasukan khusus TNI di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/4/2015). Seorang anggota Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) TNI tiba-tiba terjatuh dari gedung bertingkat dalam simulasi di acara itu.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 09.15. Saat itu, upacara pembaretan Jokowi telah selesai dilakukan dan dilanjutkan dengan pengecekan pasukan. Setelah Jokowi selesai berkeliling memeriksa pasukan, acara diteruskan dengan simulasi penyelamatan sandera dari kelompok teror.
Mereka yang bertugas dalam simulasi ini disebutkan berasal dari Satuan Penanggulangan Teror TNI. Adegan simulasi dimulai dengan kedatangan dua helikopter menuju ke atas Gedung Soedirman yang berlantai tiga tersebut.

Dari dua helikopter berwarna hitam itu, setidaknya sekitar 12 orang personel Satgultor turun menggunakan tali menuju atap gedung. Adegan berikutnya adalah para anggota Satgultor memasang tali untuk melakukan rappeling dari puncak gedung.

Terlihat beberapa anggota Satgultor berhasil masuk ke lantai 3 dengan meletakkan sebuah bom. Anggota lainnya turun langsung ke bagian dasar dan mengambil posisi untuk menerobos masuk dari pintu depan.

Saat hampir semua anggota sudah berada dalam posisi, seorang anggota Satgultor tampak masih menggantung di atas gedung. Dia terlihat kesulitan menguraikan tali untuk bisa turun ke bawah.

Saat akhirnya tali berhasil diturunkan, anggota itu pun langsung terjun ke bawah. Sayangnya, tali yang mengikat badan anggota itu terlepas sebelum sampai ke dasar. Akibatnya, tubuh anggota Satgultor itu jatuh ke lantai dasar gedung.

Pada saat yang bersamaan, ada mobil Satgultor yang melaju kencang dari arah timur. Tubuh anggota yang terjatuh itu sempat terserempet mobil yang melaju kencang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com