Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemukulan di DPR Dianggap Tak Terkait Politik, Mulyadi Serahkan Kasusnya ke Polisi

Kompas.com - 09/04/2015, 15:31 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Fraksi Partai Demokrat, Mulyadi, sudah melapor ke Polda Metro Jaya terkait pemukulan yang dilakukan oleh anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Mustofa Assegaff, kepadanya. Mulyadi menyerahkan visum mengenai luka lebam di bagian wajahnya itu sebagai bukti.

"Tadi hasil visum sudah diserahkan ke Polda Metro," kata Mulyadi dalam jumpa pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/4/2015).

Mulyadi menilai, aksi yang dilakukan Mustofa merupakan pidana murni, bukan politik. Karena itu, dia melaporkan insiden ini ke kepolisian untuk mendapatkan keadilan.

"Ini murni penganiayaan. Saya mau meluruskan pemberitaan yang mengatakan ada adu jotos," ucapnya.

Selain menempuh langkah hukum ke kepolisian, Mulyadi juga mengaku akan segera melaporkan peristiwa ini ke Mahkamah Kehormatan Dewan DPR. Dia menilai, perilaku Assegaff sudah merusak citra dan kehormatan DPR secara kelembagaan.

"Biar nanti MKD yang menentukan sanksi yang tepat. Namun, menurut saya, bisa pemecatan," ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR ini.

Mulyadi juga mengaku, siang ini, ia akan bertemu Ketua DPR Setya Novanto untuk menjelaskan langsung mengenai insiden tersebut. "Mungkin beliau juga sudah mendapatkan protes dari masyarakat karena ini sudah jadi berita nasional," ucapnya.

Insiden pemukulan itu terjadi di tengah rapat Komisi VII dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, kemarin sore. Hingga kini, Mustofa belum bisa dihubungi untuk dimintai konfirmasi mengenai kejadian ini. Kesulitan kontak tersebut bahkan diakui juga oleh Fraksi PPP. (Baca: F-PPP Kesulitan Hubungi Anggotanya yang Terlibat Pemukulan)

Meski begitu, Fraksi PPP sudah meminta maaf atas ulah anggotanya dan menyerahkan sepenuhnya soal sanksi kepada Mahkamah Kehormatan Dewan. (Baca: Anggotanya Berkelahi, Fraksi PPP Minta Maaf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Nasional
Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Nasional
Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Nasional
Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com