Purbaya, pembisik ekonomi Jokowi
Purbaya Yudhi Sadewa menjadi Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis yang juga dilantik hari ini oleh Luhut. Luhut mengaku tahu tentang Purbaya dari seorang temannya.
"Katanya orang hebat. Saya ingin tahu juga hebatnya seperti apa," tutur Luhut.
Saat bertemu, Purbaya pun memaparkan data-data yang dimilikinya. Hasilnya, sebut Luhut, sangat akurat. Maka dari itu, Luhut mengaku sering mengajak Purbaya dalam pertemuan dengan World Bank dan International Monetary Fund (IMF).
Selain itu, Purbaya yang diketahui menjadi staf khusus mantan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, juga pernah membantu Jokowi selama pelaksanaan pemilihan presiden.
"Selama kampanye Pak Jokowi, dia yang mem-brief Pak Jokowi, dan Pak Jokowi sangat puas dengan Pak Purbaya," ucap dia.
Purbaya adalah lulusan Institut Pertanian Bogor yang mengambil gelar doktornya di bidang makro-ekonomi. Dia dikenal sebagai Kepala Danareksa Research Institute.
Eko Sulistyo, kepercayaan Jokowi
Nama lainnya yang memperkuat Kantor Staf Kepresidenan adalah Eko Sulistyo yang menjadi Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi. Luhut menyebutkan bahwa dipilihnya Eko tak lepas dari kepercayaan Presiden Joko Widodo.
"Pak Eko selalu bantu kegiatan Pak Jokowi dari waktu kegiatan di Solo sampai sekarang ini," ujar Luhut.
Eko pernah menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum Solo. Setelah tak lagi menjadi anggota KPU, Eko kemudian membantu Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta dan kemudian Presiden. Eko juga dipercaya sebagai salah satu orang yang menentukan lokasi blusukan yang menjadi hobi Jokowi itu.
Brigjen Andogo, eks Danrem Solo
Deputi V yang menangani bidang analisis data dan informasi strategis dipegang oleh Brigjen Andogo Wiradi. Andogo pernah menjadi Kasdam I Bukit Barisan dan akhirnya dimutasi menjadi tenaga ahli Pengkaji Bidang Geografi Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas).
Pelantikan Andogo ini masih belum dilakukan. Menurut Luhut, masih ada persoalan administrasi yang harus diselesaikan. Namun, Luhut menceritakan bahwa dirinya sudah mengenal Andogo sejak lama.
"Ini adalah jenderal yang dari kecil bersama saya di Kopassus dan pernah juga di DOM (Daerah Operasi Militer) di Timor Timur, Aceh, Papua," ucap dia.
Andogo menuturkan, awalnya Luhut menyerahkan empat nama kepada Presiden. "Pak Jokowi kemudian bilang Pak Andogo saja. Kebetulan saya pernah menjadi Danrem di Solo saat beliau jadi Wali Kota," ucap Andogo.
Program prioritas
Dengan diperkuat kelima deputi ini, Luhut yakin timnya akan bisa membantu program-program prioritas yang dicanangkan pemerintah. Terlebih lagi, sebut dia, sudah ada dua staf khusus yang membantunya dalam berbagai kegiatan.
Dua staf khusus yang juga dilantik hari ini adalah Lambock V Nahattands (mantan Sekretaris Mensesneg Sudi Silalahi) dan Atmadji Sumarkidjo (mantan jurnalis).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.