"Menurut prediksi saya, bisa saja nantinya KMP semakin lemah, atau bubar, kalau didukung faktor-faktor penentunya," ujar Gun Gun kepada Kompas.com, Rabu (11/3/2015).
Faktor pertama, menurut Gun Gun, KMP akan melemah jika tidak adanya agenda bersama partai-partai yang tergabung dalam koalisi di luar pemerintahan itu. Jika tidak ada agenda yang benar-benar ditargetkan, menurut dia, masing-masing partai politik akan mencari keseimbangannya sendiri.
Gun Gun menjelaskan, di awal terbentuknya pemerintahan, partai-partai yang memilih berada pada posisi oposisi memiliki agenda bersama untuk mendapatkan kemenangan dalam pemilihan kepala daerah. Namun, dengan kembali ditetapkannya pemilihan langsung tanpa melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), soliditas partai di KMP mulai melemah.
Faktor kedua, menurut dia, komunikasi politik yang cukup baik yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo terhadap para petinggi KMP, membuat partai-partai di internal KMP mulai mempertimbangkan untuk beralih mendukung pemerintahan.
Selain itu, Gun Gun mengatakan, faktor yang juga dapat melemahkan soliditas KMP adalah, adanya dinamika di masing-masing internal partai. Golkar dan PPP, menurut dia, adalah dua partai KMP yang semakin jelas memberikan arah dukungan kepada pemerintah.
"Orang-orang yang mengendalikan partai bisa sangat berpengaruh. Misalnya Golkar dengan Agung Laksono, atau PPP dengan Rommahurmuziy, " kata dia.
Sementara itu, menurut Gun Gun, dengan terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional, kemungkinan PAN untuk bergabung dengan pemerintah semakin besar. Pasalnya, Zulkifli dinilai memiliki pandangan politik yang berbeda dengan mantan Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.