Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangutan Terancam, Jusuf Kalla Sebut Hak Asasi Binatang Kerap Dilupakan

Kompas.com - 04/03/2015, 05:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pemanfaatan sumber daya alam (SDA) tidak bisa sembarangan. Saat ini, kata Kalla, pemanfaatan SDA selain mempertimbangkan nilai ekonomi, juga harus memikirkan kelestarian lingkungan.

Dalam sambutannya di acara Pendeklarasian "Program Nasional Pembaruan Hukum Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup," di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2015), Kalla menyebut zaman dulu para pengusaha telah memanfaatkan kekayaan alam Indonesia tanpa memperhitungan masa depan.

"Dulu kalo cari minyak babat hutan saja, sekarang tidak bisa. Dulu industri seenaknya buang kotorannya ke sungai, karena (dulu seperti) itulah industri yang bagus. Sekarang seperti itu dapat hukuman," kata Kalla.

Wapres juga menyebut dulu perusahaan boleh berbangga bila punya hak untuk membabat hutan di pedalaman Kalimantan, dan mendatangkan pajak untuk negara. Perusahaan tersebut tidak harus memikirkan dampak lingkungan ke depannya, termasuk kehidupan masyarakat sekitar lokasi eksploitasi.

"Baru kita sadari, orang yang membabat hutan yang kita banggakan, sekarang menyebabkan banjir dan kemiskinan di Kalimantan dan sebagainya," jelasnya.

"Jaman dulu seorang pengusaha hutan dia dengan penuh hak memindahkan rakyat dari hutan untuk mengambil hutannya, sekarang dia musuh dunia, karena hak adat menjadi hak asasi manusia," tambahnya.

Untuk menopang kehidupan, Kalla mengingatkan kelestarian alam perlu dipertahankan, termasuk kelestarian hewan dan binatang yang hidup di seputar SDA yang dieksploitasi. Wapres mengingatkan, salah satu yang kerap lalai untuk diperhatikan kelestariannya adalah Orangutan.

"Orangutan penting untuk diselamatkan. Bukan hanya Hak Asasi Manusia (HAM), kadang-kadang hak asasi binatang juga dipertimbangkan dalam sinkronisasi ini," ujar Kalla yang mengundang tawa para hadirin.

(Nurmulia Rekso Purnomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com