Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta: Membangun Bangsa Bukan Berarti Harus Berada di Pemerintahan

Kompas.com - 01/03/2015, 08:50 WIB
Dani Prabowo

Penulis


NUSA DUA, KOMPAS.com
- Kongres IV Partai Amanat Nasional diharapkan mampu melahirkan pemikiran-pemikiran positif bagi bangsa. Sekali pun, saat ini PAN tidak berada dalam koalisi pendukung pemerintah.

Hal itu disampaikan Ketua Organizing Comittee Jon Erizal saat membuka Kongres IV PAN di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Sabtu (28/2/2015) malam.

Turut hadir dalam pembukaan Kongres itu Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais, dan jajaran petinggi DPP, DPD dan DPW PAN. Hadir pula pimpinan parpol Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih.

"Mudah-mudahan Bali menjadi saksi sejarah bagi Kongres PAN dalam melahirkan pemikiran politik, sosial, ekonomi, budaya dan kegiatan hubungan internasional Indonesia," kata Erizal.

Kongres PAN dijadwalkan akan dilangsungkan selama tiga hari hingga Senin (2/3/2015). Pada hari ini, akan dibentuk komisi-komisi yang akan membahas sejumlah hal strategis terkait PAN dan pembangunan bangsa.

Komisi itu diantaranya, komisi asas dan tafsir, komisi platform dan garis perjuangan partai, komisi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai, komisi program kerja, serta komisi rekomendasi internal dan eksternal partai.

Sementara itu, Hatta Rajasa mengatakan, sejak Pemilu 1999 hingga Pemilu 2009, PAN selalu berada di dalam lingkaran pemerintahan. Baru kali ini PAN berada di luar pemerintahan.

Kendati demikian, Hatta mengingatkan, meski berada di luar pemerintahan, bukan berarti PAN harus menjadi partai oposisi yang selalu menentang kebijakan pemerintah. PAN akan menjadi partai penyeimbang kritis yang memberikan masukan konstruktif bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan.

"Membangun bangsa, bukan berarti harus berada di dalam pemerintahan. Namun di sisi lain, berada di luar pemerintahan bukan berarti menjadi oposisi terhadap kebijakan pemerintahan. PAN akan menjadi mitra konstruktif bagi pemerintahan, namun sangat kritis jika program tersebut tidak prorakyat," ujar Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Nasional
Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Nasional
Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com