Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Pimpinan KPK, Indriyanto Janji Tepis Konflik Kepentingan

Kompas.com - 20/02/2015, 13:38 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indriyanto Seno Adji berjanji akan bekerja maksimal mengusut kasus-kasus korupsi selama menjadi pimpinan sementara KPK. Hal itu diungkapkan Indriyanto untuk menepis keraguan publik setelah Presiden Joko Widodo menunjuknya sebagai pimpinan sementara KPK.

"Kalau ada konflik (kepentingan) saya akan mundur untuk penanganan masalah itu," kata Indriyanto, seusai pembacaan sumpah jabatan, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (20/2/2015).

Ia menegaskan, sebagai pimpinan KPK, dirinya tidak memiliki beban untuk menjalankan tugas secara optimal. Walau di masa lalu ia pernah menjadi pengacara mantan presiden Soeharto dan namanya pernah disebut sebagai pengacara Hesham dan Refat yang tersandung skandal pengucuran dana Bank Century, ia yakin bisa melaksanakan tugasnya.

"Itu masa lalu, artinya backward. Sekarang kita forward saja ke depan," ungkapnya.

Ahli hukum pidana Universitas Indonesia dan Universitas Krisnadwipayana ini juga mengaku belum diberi tugas khusus oleh Ketua KPK Taufiequrrachman Ruki. Menurut Indriyanto, dirinya menguasai hukum pidana tetapi tetap akan bertugas sesuai dengan instruksi yang ditetapkan dalam rapat pimpinan KPK.

"Saya sudah biasa ngajar seperti itu. Tapi kalau rapim menentukan lain, di situ saya harus mengikuti apa yang diputuskan oleh rapim," ujarnya.

Di lokasi yang sama, Wakil Ketua KPK Johan Budi SP mengatakan bahwa semua pimpinan KPK harus mampu menjaga independensinya. Ia berharap masing-masing pimpinan dapat memberi penjelasan kepada publik ketika muncul keraguan terkait adanya konflik kepentingan saat pimpinan KPK bertugas.

"Kalau soal independensi tentu publik yang bisa menilai. Tapi sebaiknya harus declare agar tidak ada kecurigaan-kecurigaan," ucap Johan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Erick Thohir pada Pertemuan Prabowo dan Ketum Parpol KIM, Begini Penjelasan Airlangga

Ada Erick Thohir pada Pertemuan Prabowo dan Ketum Parpol KIM, Begini Penjelasan Airlangga

Nasional
Psikolog Forensik: Laporan Visum Sebut Vina dan Eky Mati Tak Wajar, Tak Disebut Korban Pembunuhan

Psikolog Forensik: Laporan Visum Sebut Vina dan Eky Mati Tak Wajar, Tak Disebut Korban Pembunuhan

Nasional
Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

Nasional
Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

Nasional
KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

Nasional
Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Nasional
Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Nasional
Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com