Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akui Keputusan Pergantian Kapolri Tunggu Pengesahan APBN-P 2015

Kompas.com - 14/02/2015, 18:11 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Joko Widodo mengakui bahwa dirinya menunggu pengesahan rancangan APBN Perubahan 2015 terlebih dulu sebelum menyampaikan keputusan terkait polemik pergantian kepala Polri.

"Betul (menunggu pengesahan APBN-P)," kata Jokowi di Jakarta, Sabtu (14/2/2015).

Rapat Paripurna DPR yang dipimpin Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional Taufik Kurniawan sudah mengesahkan APBN-P 2015 menjadi undang-undang, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (13/2/2014) malam.

Presiden berjanji akan berkomunikasi intensif dengan DPR terkait keputusan melantik atau tidak Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri. Menurut Jokowi, komunikasi dengan DPR akan dilakukan secepatnya sebelum masa reses.

"Ya, nantilah kita bicara untuk kebaikan setiap saat kita komunikasi dengan siapa pun apalagi dengan Dewan, perlu itu, dalam waktu secepat-cepatnya sebelum reses," kata Jokowi.

Presiden juga mengakui bahwa pertemuannya dengan para petinggi partai Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di Solo, Jawa Tengah, di antaranya membahas masalah pencalonan Budi sebagai kepala Polri. Menurut dia, pertemuan seperti itu rutin digelar KIH.

"Namanya ketemu, ya membahas masalah-masalah yang ada, problem yang ada. Ya, salah satunya (soal pencalonan kepala Polri)," ujar Jokowi.

Namun, selebihnya, Jokowi enggan mengungkapkan hasil pertemuan dengan para petinggi partai KIH tersebut. Ia kembali berjanji akan menyampaikan keputusan terkait polemik pencalonan kepala Polri ini secepatnya.

Saat ditanya apakah dirinya menunggu putusan praperadilan yang diajukan Budi Gunawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jokowi kembali menyebut putusan akan disampaikan secepatnya. Putusan praperadilan dijadwalkan dibacakan pada Senin (16/2/2015).

"Secepatnya saya sampaikan, praperadilannya kapan sih? Sabar sedikit, sehari saja, masa enggak sabar," ujar Jokowi.

Rabu pekan lalu, Presiden menyatakan, penyelesaian pengangkatan pemimpin Polri akan diputuskan pekan ini. Saat itu, Presiden menyatakan masih menyelesaikan sejumlah hal terkait dimensi politik dan hukum.

Sebanyak 10 fraksi di DPR terbagi dalam tiga pendapat berbeda terkait kemungkinan Presiden tak melantik Budi Gunawan sebagai kepala Polri.

Empat fraksi tidak keberatan apabila Presiden membatalkan pelantikan Budi Gunawan sebagai kepala Polri. Keempat fraksi itu adalah Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Nasdem, Fraksi Partai Amanat Nasional, dan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan.

Lima fraksi, yakni Fraksi Partai Golkar, Fraksi PDI-P, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fraksi Partai Hanura, dan Fraksi Partai Gerindra, meminta Presiden tetap melantik Budi Gunawan. Sementara itu, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa belum mengambil sikap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com