Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan: Tenang Saja Mr President, You'll Never Walk Alone...

Kompas.com - 30/01/2015, 09:28 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Situasi politik yang memanas dalam beberapa waktu belakangan ini, membuat para relawan pendukung Joko Widodo angkat suara. Harapan pernah mereka sematkan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu, ketika bertarung dalam Pemilihan Presiden 2014 lalu.

Kenangan tentang sosok Jokowi yang sederhana dan kerja keras para relawan kembali melintas dalam ingaran Panel Barus, yang membentuk Relawan Penggerak Jakarta Baru bersama sejumlah rekannya. Barus mengungkapkan, pada akhir 2011, ia enam orang rekannya mendatangi kediaman Jokowi di Solo, Jawa Tengah, akhir 2011 silam. Saat itu, Barus tak kenal Jokowi secara pribadi.

"Saat itu Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota. Kami mendorong Jokowi untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta," kenang Barus saat berbincang santai dengan Kompas.com di Sekretariat Relawan Projo, Jakarta, Kamis (29/1/2015).

DKI-1 ke RI-1

Sejak saat itu, relawan aktif menyosialisasikan Jokowi kepada warga Jakarta. Mereka menggelar perhelatan-perhelatan besar di mana Jokowi hadir sebagai bintang. Kerja keras Barus dan relawan di Jakarta pun berbuah. Jokowi berhasil mengalahkan petahana Fauzi Bowo.

Setelah lebih dari setahun menjabat Gubernur DKI, para relawan ini kembali tergerak untuk mendorong Jokowi "naik kelas" ke level nasional. Maju sebagai calon presiden. Mereka yakin Jokowi mampu membawa perubahan di Indonesia.

Barus dan kelompok-kelompok relawan lainnya memperluas dukungan dengan membentuk kelompok-kelompok relawan baru di berbagai sektor. Mereka juga terus memantau media sosial untuk kampanye dan upaya-upaya lain memenangkan Jokowi.

"Kerja kami di Pilpres sama jenisnya, tapi jauh lebih berat kerjanya. Bayangkan, kubu seberang punya segalanya, uangnya banyak, struktur kampanye jauh lebih solid. Lah kita? Modalnya cuma relawan," ujar Barus.

Namun, lagi-lagi kontribusi mereka berbuah. Jokowi memenangkan Pilpres 2014 dan mengalahkan Prabowo Subianto. Saat itu, relawan memang disebut-sebut kunci kemenangan Jokowi di tengah 'melempemnya' kerja mesin partai pengusung, PDI Perjuangan dan partai koalisi pendukungnya.

Puncak kerja kampanye para relawan terjadi saat pelantikan presiden wakil presiden 20 Oktober 2014, di mana ratusan ribu orang tumpah ruah ke jalan Sudirman-Thamrin hingga ke Istana Negara menyambut presiden baru.

Majalah Time menangkap fenomena dukungan rakyat itu dengan judul 'New Hope'. Harapan rakyat terhadap Jokowi yang membawanya berada di kursi orang nomor satu di Indonesia.

101 Hari

Kini, Jokowi sudah memasuki 101 hari pertama sebagai penguasa. Jalannya pemerintahan penuh dinamika, dan tak sedikit yang memicu pro dan kontra.

Terakhir, keputusan Jokowi mengajukan Komjen Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri memicu kontroversi. Tak lama setelah ia mengajukan nama Budi Gunawan ke DPR, Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Budi sebagai tersangka dugaan gratifikasi. Hingga saat ini, belum ada keputusan Jokowi, apakah tetap melantik atau membatalkan pelantikannya.

Gegap gempita dukungan beberapa elemen masyarakat mulai sayup berganti sorakan sinis terhadap Jokowi. Mereka mengkritik Jokowi yang dianggap terlalu 'manut' kepada kekuatan politik di belakangnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

Nasional
Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Nasional
7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

Nasional
Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Nasional
Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Nasional
Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas, Menteri LHK: Mereka kan Punya Sayap Bisnis

Soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas, Menteri LHK: Mereka kan Punya Sayap Bisnis

Nasional
Bantah Bagi-bagi Kue dengan Izinkan Ormas Kelola Pertambangan, Menteri LHK: Ayo Lihat Dasarnya...

Bantah Bagi-bagi Kue dengan Izinkan Ormas Kelola Pertambangan, Menteri LHK: Ayo Lihat Dasarnya...

Nasional
Kewenangan Polri Blokir-Batasi Akses Internet Dianggap Langgar Hak Mendapat Informasi

Kewenangan Polri Blokir-Batasi Akses Internet Dianggap Langgar Hak Mendapat Informasi

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Menteri Iklim Norwegia di Istana, Bahas Masalah Sawit hingga Aksi Iklim

Jokowi Terima Kunjungan Menteri Iklim Norwegia di Istana, Bahas Masalah Sawit hingga Aksi Iklim

Nasional
Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Diisi Petinggi Gerindra, Dasco: Itu Hak Presiden Terpilih

Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Diisi Petinggi Gerindra, Dasco: Itu Hak Presiden Terpilih

Nasional
Pertiwi Pertamina Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kesejahteraan Holistik Pekerja Pertamina

Pertiwi Pertamina Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kesejahteraan Holistik Pekerja Pertamina

Nasional
Fraksi PDI-P Usul Pasal TNI Bisa Pensiun Usia 65 Tahun Dikaji Ulang

Fraksi PDI-P Usul Pasal TNI Bisa Pensiun Usia 65 Tahun Dikaji Ulang

Nasional
Gunung Ibu di Halmahera Kembali Meletus, Abu Vulkanik Tertiup ke Pengungsian Warga

Gunung Ibu di Halmahera Kembali Meletus, Abu Vulkanik Tertiup ke Pengungsian Warga

Nasional
Prabowo Sebut Indonesia Siap Evakuasi dan Rawat hingga 1.000 Warga Palestina di RS Indonesia

Prabowo Sebut Indonesia Siap Evakuasi dan Rawat hingga 1.000 Warga Palestina di RS Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com