Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Relawan Bentuk Sekber "Kami Tidak Akan Biarkan Jokowi Sendirian"

Kompas.com - 29/01/2015, 08:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah organisasi relawan pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla membentuk Sekretariat Bersama Partisipasi Indonesia, Kamis (29/1/2015). Sekber ini dibentuk untuk merespons situasi yang terjadi belakangan ini. Melalui pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Sekber menyatakan bahwa kisruh politik hukum yang terjadi mereka nilai dilatari kepentingan politik partai yang berada di belakang Jokowi.

Oleh karena itu, para relawan kembali berkumpul untuk menyatakan dukungan agar Jokowi mampu mengatasi segara persoalan yang terjadi.

"Kami tidak akan biarkan Jokowi sendirian," demikian pernyataan Sekber relawan.

Ada tujuh organisasi relawan besar yang tergabung di dalamnya, yakni Projo, Seknas Jokowi, Duta Jokowi, Relawan Penggerak Jakarta Baru, Pusat Informasi Relawan, Jaringan Nasional Indonesia Baru, Jokowi Mania dan sejumlah gugus relawan lain yang tersebar di Indonesia.

Dukungan

Dukungan para relawan ini dituangkan dalam sejumlah pernyataan. Pertama, relawan menyatakan tetap solid mendukung penuh Presiden Joko Widodo. Kelompok relawan yang menarik dukungan dan menyalahkan Presiden mereka anggap bukan representasi dari relawan.

"Bahkan, kami tidak mengenal nama-nama organisasi atau tokoh relawan semasa kampanye pemenangan presiden, kecuali relawan "Salam Dua Jari" (Abdee Slank dan kawan-kawan)," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Para relawan ini menyatakan masih memercayai bahwa Jokowi akan memenuhi janji yang diucapkannya saat kampanye Pemilihan Presiden lalu. Dalam 100 hari pertama, pemerintahan Jokowi-JK dinilai masih melakukan pembenahan sistem.

Ketiga, erkait kisruh antara KPK dan Polri, para relawan mengapresiasi langkah yang diambil Jokowi dengan membentuk tim independen. Mereka menilai, tokoh-tokoh yang dipilih Jokowi kredibel dan independen untuk membantu memberikan masukan untuk mencari jalan keluar atas konflik yang terjadi.

Keempat, relawan mendorong Presiden Jokowi untuk mengevaluasi kinerja kabinet demi terwujudnya 'Nawa Cita'. Menurut relawan, kinerja pembantu presiden adalah kunci bagi suksesnya program pemerintah. Relawan pun meminta para menteri fokus bekerja dan tidak terpengaruh kisruh politik di Indonesia.

Kelima, relawan mendukung sikap mandiri presiden untuk menolak tekanan atau intervensi dari kekuatan politik di belakangnya dengan cara-cara santun dan rendah hati.

"Kami tahu, tegas tidak berarti sok kuasa dan unjuk kekuatan. Kami selalu siap berada di belakang presiden jika ada kekuatan mana pun yang berusaha menekan presiden dengan berbagai cara agar presiden melenceng dari Nawa Cita," demikian pernyataan relawan.

Terakhir, para relawan mendorong presiden untuk menguatkan partisipasi publik dalam menjalankan pembangunan nasional. Mereka yakin, ruang yang luas bagi partisipasi publik dapat membawa dampak positif, yakni tercapainya Nawa Cita.

"Sekali lagi, jangan biarkan Presiden berjalan sendirian, terutama di saat menghadapi badai yang menerpa," kata mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com