Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendropriyono Mengaku Tak Ikut Campur Penunjukan Anaknya sebagai Komisaris Telkomsel

Kompas.com - 05/01/2015, 14:32 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Kepala Badan Intelijen Negara Hendropriyono mengaku tidak ikut campur dalam proses penunjukan anaknya, Diaz Hendropriyono, sebagai Komisaris PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Mengenai kemampuan anaknya, Hendropriyono menyerahkan kepada penilaian publik.

"Saya enggak tahu, itu saya tidak ikut campur. Sepanjang kemampuan ada, pendidikannya cukup, saya kira terserah yang menilai. Tetapi, saya tidak pernah ikut campur soal-soal yang ada kaitannya dengan kekeluargaan atau famili saya, itu terserah kepada Presiden," kata Hendro, seusai bertemu Presiden Joko Widodo, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/1/2015).

Pertemuan Hendropriyono dengan Jokowi berlangsung sekitar lebih dari satu jam. Menurut Hendro, dalam pertemuan hari ini, dia hanya melaporkan kepada Presiden bahwa kondisi kesehatannya sudah membaik. Hendro mengaku siap mendukung Presiden dalam posisi apa pun, termasuk mendukung dari luar pemerintahan.

"Untuk apa saja, tapi walaupun saya di luar, sebagai swasta, tapi saya tidak ditawar-tawar tetap akan mendukung beliau dan pemerintahannya supaya sukses," sambung dia.

Ia pun membantah ditawari posisi tertentu di pemerintahan. Mengenai kemungkinan dia ditawarkan posisi penting dalam pemerintahan, Hendropriyono mengatakan, masih banyak tokoh muda yang potensial dan lebih baik daripada dirinya untuk mengisi posisi di pemerintahan.

"Jadi, sudah waktunya orang-orang muda ini ikut dalam barisannya Pak Jokowi, Pak Presiden, supaya sukses memimpin negeri kita, begitu. Jangan pakai saya yang tua," kata Hendro.

Seperti diberitakan sebelumnya, rapat umum pemegang saham (RUPS) Telkomsel menunjuk Diaz sebagai salah satu komisaris di perusahaan telekomunikasi tersebut. Diaz pernah terlibat dalam mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada pilpres lalu. Ia tercatat sebagai Ketua Umum Kawan Jokowi dan situs Gerak Cepat Jokowi-JK.

Selain Diaz, RUPS menetapkan empat komisaris lainnya, yakni Heri Sunaryadi, Mukhlis Moechtar, Paul Dominic O'Sullivan, dan Yuen Kuan Moon. RUPS Telkomsel juga menetapkan Ririek Adriansyah sebagai direktur utama pengganti Alex Janangkih Sinaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com