Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada Jenazah Pramugari AirAsia, Ditemukan "Nametag", Cincin, dan Jam Alexandre Christie

Kompas.com - 31/12/2014, 18:33 WIB
Ihsanuddin

Penulis

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com — Hingga hari keempat pencarian, Badan SAR Nasional sudah menemukan tujuh jenazah di lokasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, dekat perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Pada salah satu jenazah itu terdapat pakaian pramugari.

Berdasarkan laporan wartawan Kompas.com, Ihsanudin, dari KRI Banda Aceh, Rabu (31/12/2014), jenazah berseragam pramugari itu ditemukan oleh KRI Yos Sudarso hari ini, sekitar pukul 06.00 WIB. Jenazah pramugari itu masih disertai nametag yang melekat di seragam. Nama yang tertulis di nametag itu "Khairunisa Haidar".

Selain itu, perempuan itu juga mengenakan cincin di jari manis tangan sebelah kiri. Jam tangan Alexandre Christie juga masih melekat di pergelangan tangannya.

Sebelumnya, Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko membenarkan adanya jenazah pramugari dari tujuh jenazah korban AirAsia QZ8501 di sekitar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Namun, Sunu mengaku belum bisa memastikan identitas namanya.

"Betul, kami mendapat informasi bahwa ada salah satu kru kami, pramugari, yang ditemukan di antara tujuh jenazah yang ada. Untuk identitas, kami masih menunggu identifikasi kepolisian," ujar Sunu seusai upacara penerimaan dua peti jenazah di Landasan Udara TNI Angkatan Laut Juanda, Sidoarjo, Rabu (31/12/2014). (Baca: Bos AirAsia Benarkan Satu Jenazah yang Ditemukan adalah Pramugari QZ8501)

Jenazah itu memang masih harus melalui proses identifikasi. Rencananya, dari KRI Bung Tomo, jenazah yang ditemukan akan dipindahkan ke Pangkalan Bun, lalu diterbangkan ke Surabaya untuk proses identifikasi.

Di Surabaya, akan dilakukan proses identifikasi oleh 25 dokter forensik dari tim Disaster Victim Identification Mabes Polri. Identifikasi dilakukan dengan mencocokkan data antemortem (data jenazah sebelum meninggal) dan data postmortem (data jenazah setelah meninggal).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com