Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Bersedia Pimpin Kembali PMI untuk Cegah Intervensi Politik

Kompas.com - 19/12/2014, 13:41 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku diminta kembali memimpin Palang Merah Indonesia (PMI) untuk menghindari PMI disusupi kepentingan politik. JK mengaku sebenarnya tidak berniat kembali menjadi ketua umum PMI periode 2014-2019.

“Sebenarnya saya tidak mau lagi, cuma teman-teman ini minta saya untuk menghindari politik PMI karena politik mau masuk dan mem-bail-out PMI, supaya PMI benar-benar netral,” kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Jumat (19/12/2014).

JK khawatir PMI masuk dalam pusaran politik karena kekuatan PMI terletak pada kenetralan dan independensinya. Dalam bursa pemilihan ketua umum PMI, mantan Ketua Umum Partai Golkar itu mengungguli Siti Hediyati atau Titiek Soeharto yang juga politisi Partai Golkar. (baca: Kalahkan Titiek Soeharto, JK Kembali Jadi Ketua PMI 2014-2019)

JK mengaku berat menerima jabatan Ketua Umum PMI karena saat ini tengah menjalankan tugas yang lebih besar sebagai Wakil Presiden. Namun, akhirnya Kalla tetap menerima dilantik sebagai Ketua Umum demi menjaga kebesaran dan profesionalisme PMI. (baca: Dengan Berat Hati, Jusuf Kalla Terima Kembali Jabatan Ketua Umum PMI)

Pemilihan Ketua Umum PMI 2014-2019 dilakukan dalam musyawarah nasional PMI yang berlangsung pada Rabu (17/12/2014) malam. Pemilihan ketua PMI diikuti 418 peserta Munas dari perwakilan PMI seluruh Indonesia, JK memperoleh 247 suara, sementara Titiek 170 suara.

Setelah terpilih, JK akan membentuk tim formatur untuk menentukan kepengurusan PMI periode 2014 - 2019. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Nasional
Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Nasional
Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Nasional
PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

Nasional
Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Nasional
Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Nasional
MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Nasional
Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Nasional
Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Nasional
Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Nasional
Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Nasional
Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Nasional
Prabowo Serukan Investigasi Komprehensif Atas Peristiwa yang Terjadi di Rafah

Prabowo Serukan Investigasi Komprehensif Atas Peristiwa yang Terjadi di Rafah

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com