Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Cyrus: Aburizal dan Agung Bersaing Ketat

Kompas.com - 15/12/2014, 14:58 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie dan Ketua Umum Golkar hasil Munas Jakarta Agung Laksono sama-sama mendapatkan dukungan kuat dari publik untuk memimpin Golkar. Hal tersebut terlihat dari hasil survei Cyrus Network yang dilakukan pada 1-7 Desember 2014 lalu.

Survei menunjukkan, Agung satu-satunya tokoh yang dianggap responden layak untuk menggantikan kepemimpinan Aburizal. Saat Aburizal tak diikutkan dalam kompetisi, Agung melenggang di peringkat teratas dengan 37,4 persen.

Sisanya tak mendapatkan angka signifikan, yakni Agun Gunanjar dengan (11,0 persen), Priyo Budi Santoso dengan (7 persen), Agus Gumiwang (5,7 persen), Airlangga Hartanto (5,5 persen), Zainuddin Amali (4,1 persen) dan Hajriyanto Y Thohari (1,3 persen).

Saat Aburizal diikutkan dalam kompetisi, Bos Bakrie Group ini unggul dengan 26,4 persen. Namun, Agung bersaing ketat dibawahnya dengan 25,5 persen. Adapun tokoh-tokoh lainnya kembali mendapatkan angka yang tidak signifikan.

"Aburizal dan Agung Laksono ini memang satu generasi, jadi sepertinya Golkar lebih menginginkan pergantian kepemimpinan daripada regenerasi," kata Hasan saat merilis hasil survei di Jakarta, Senin (15/12/2014) siang.

"Mungkin karena sama kuat, wajar sekarang Golkar jadi ada dua kubu," seloroh Hasan.

Politisi Golkar Indra J Piliang yang hadir dalam kesempatan tersebut berharap, seimbangnya kekuatan Aburizal dan Agung tidak memperburuk konflik yang saat ini terjadi. Dia justru meyakini kedua kubu akan segera bersatu.

"Kalau Golkar bisa bersatu setelah konflik ini, maka Golkar akan semakin kuat. Tapi kalau tidak bisa bersatu, Golkar akan hancur," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com