Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djan Faridz Buka Ruang Islah dengan Kubu Romy

Kompas.com - 11/12/2014, 10:18 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PPP versi Muktamar VIII Jakarta Djan Faridz mengaku membuka ruang islah dengan pengurus PPP versi Muktamar Surabaya yang dipimpin Romahurmuziy alias Romy.

"Kita terbuka untuk mereka kembali ke jalan yang benar," kata Djan Faridz di Mukernas PPP di Jakarta, Rabu (11/12/2014), seperti dikutip Antara.

Djan Faridz mengatakan, islah sebenarnya sudah terjadi, tetapi masih ada yang salah mengerti mengenai prosesnya. Komunikasi dengan kubu Romy, kata dia, berjalan baik dan berharap mereka mengerti proses islah tersebut.

"Sejauh ini komunikasinya bagus dan tidak ada masalah. Semuanya teman," katanya.

Sementara itu, dia menilai sikap pemerintah dalam memutuskan sengketa partai politik masih netral karena mematuhi hukum. Karena itu, dia percaya pemerintah tidak akan mengintervensi hukum terkait adanya sengketa di internal partai.

"Saya tidak melihat pemerintah berpihak ke kanan atau ke kiri dan saya percaya pemerintah berdiri di tengah," ujarnya.

Ia menambahkan, untuk rakyat Indonesia yang tidak mengerti politik, pasti melihat apa yang terjadi di internal PPP dan Golkar ada intervensi pemerintah. Namun, ia mengaku tidak melihat ada intervensi pemerintah di dalamnya, tetapi ada ambisi kekuasaan dari oknum-oknum partai.

"Saya melihat yang terjadi hanyalah ambisi kekuasaan dari oknum-oknum partai. Di internal partai yang ditunggangi (kepentingan)," kata mantan Perumahan Rakyat tersebut.

Djan Faridz percaya pemerintah akan berpegang teguh pada Undang-Undang Nomor 22 tahun 2008 tentang Partai Politik dalam memutuskan sengketa di internal partai politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com