Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurul: Semoga Senior di Sana Terketuk Hatinya bahwa Kita Sedang Diadu Domba

Kompas.com - 27/11/2014, 12:17 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Nurul Arifin meminta agar para petinggi Partai Golkar yang kini berseberangan dapat segera sadar. Menurut dia, ada pihak yang sengaja memainkan politik adu domba di tubuh Golkar.

"Semoga senior yang ada di sana terketuk hatinya bahwa kita sedang diadu domba. Ada politic divide et impera yang sedang dimainkan," kata Nurul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/11/2014).

Nurul melihat, konflik yang terjadi di internal Golkar merupakan hal yang lumrah. Tak hanya Golkar, partai lain pun terkadang mengalami hal yang serupa. Dinamika seperti itu terkadang perlu diciptakan agar kader partai semakin solid.

"Dalam ilmu politik, terkadang konflik juga harus diciptakan untuk mengonsolidasi partai," katanya.

Dengan demikian, Nurul tidak khawatir dengan konflik saat ini. Menurut dia, konflik itu justru membuat internal Golkar semakin solid.

"Jadi, intervensi, pemberontakan, yang tumbuh di Golkar ini justru menumbuhkan kebersamaan yang kuat," kata Nurul.

Nurul mengatakan, salah satu bentuk kebersamaan itu diperlihatkan oleh pimpinan DPD I Partai Golkar, Rabu (26/11/2014) kemarin. Mereka secara tegas meminta agar DPP Golkar tetap menyelenggarakan Munas IX Partai Golkar di Bali pada 30 November 2014. Agenda Munas tersebut sesuai dengan hasil keputusan Rapimnas VII Golkar di Yogyakarta.

"Secara aklamasi, mereka (DPD I) menunjukkan keberpihakannya kepada DPP. Semangat yang sama itu juga tumbuh di DPD II," ujarnya.

Perebutan kursi ketua umum membuat Partai Golkar terpecah. Bentrokan fisik sempat terjadi di Kantor DPP Partai Golkar saat rapat pleno membahas Musyawarah Nasional IX Golkar. (Baca: DPP Golkar Sudah Sebar Undangan Munas di Bali)

Presidium Penyelamat Partai Golkar pun dibentuk dengan dipimpin Wakil Ketua Umum Agung Laksono. Presidium tersebut berencana menggelar Munas IX secara terpisah paling lambat Januari 2015 di Jakarta.

Hingga saat ini, kepolisian belum mengeluarkan izin untuk Munas di Bali. (Baca: Golkar Akan Gelar Munas, Kapolri Sebut Keamanan di Bali Tidak Boleh Terganggu)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Sita 13 Lahan Milik Terpidana Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101

KPK Sita 13 Lahan Milik Terpidana Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101

Nasional
Baleg Bantah Kebut Revisi UU Kementerian Negara hingga UU TNI untuk Kepentingan Pemerintahan Prabowo

Baleg Bantah Kebut Revisi UU Kementerian Negara hingga UU TNI untuk Kepentingan Pemerintahan Prabowo

Nasional
Gerindra Siapkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Jakarta

Gerindra Siapkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Jakarta

Nasional
Demokrat Beri 3 Catatan ke Pemerintah Terkait Program Tapera

Demokrat Beri 3 Catatan ke Pemerintah Terkait Program Tapera

Nasional
PKB Keluarkan Rekomendasi Nama Bakal Calon Gubernur pada Akhir Juli

PKB Keluarkan Rekomendasi Nama Bakal Calon Gubernur pada Akhir Juli

Nasional
PDI-P Hadapi Masa Sulit Dianggap Momen Puan dan Prananda Asah Diri buat Regenerasi

PDI-P Hadapi Masa Sulit Dianggap Momen Puan dan Prananda Asah Diri buat Regenerasi

Nasional
Risma Minta Lansia Penerima Bantuan Renovasi Rumah Tak Ditagih Biaya Listrik

Risma Minta Lansia Penerima Bantuan Renovasi Rumah Tak Ditagih Biaya Listrik

Nasional
Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Megawati, PDI-P Mesti Mulai Proses Regenerasi

Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Megawati, PDI-P Mesti Mulai Proses Regenerasi

Nasional
Fraksi PDI-P Bakal Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak Revisi UU MK

Fraksi PDI-P Bakal Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak Revisi UU MK

Nasional
Jaksa KPK Hadirkan Sahroni dan Indira Chunda Thita dalam Sidang SYL Pekan Depan

Jaksa KPK Hadirkan Sahroni dan Indira Chunda Thita dalam Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Ketua MPR Setuju Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo

Ketua MPR Setuju Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo

Nasional
Baznas Tegas Tolak Donasi Terkoneksi Israel, Dukung Boikot Global

Baznas Tegas Tolak Donasi Terkoneksi Israel, Dukung Boikot Global

Nasional
Kejagung Tegaskan Tak Ada Peningkatan Pengamanan Pasca Kasus Penguntitan Jampidsus

Kejagung Tegaskan Tak Ada Peningkatan Pengamanan Pasca Kasus Penguntitan Jampidsus

Nasional
Ahli Sebut Jaksa Agung Bukan 'Single Persecution' dalam Kasus Korupsi

Ahli Sebut Jaksa Agung Bukan "Single Persecution" dalam Kasus Korupsi

Nasional
Sang Cucu Pernah Beri Pedangdut Nayunda 500 Dollar AS, Sumber Uang dari SYL-Indira Chunda

Sang Cucu Pernah Beri Pedangdut Nayunda 500 Dollar AS, Sumber Uang dari SYL-Indira Chunda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com