Kebudayaan itu apa?
Kalau kita kaitkan bahasa, lalu pengembangan akal budi, memelihara kerja sama yang itu semua memungkinkan terciptanya kebudayaan, saya kira kebudayaan itu ya keseluruhan dari manifestasi wujud manusia. Jejak dan langkah manusia demi penghidupan dan kehidupannya itulah kebudayaan.
Sekarang ada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Menurut Anda?
Ya bagaimana kita tidak kacau. Lalu yang menjadi masalah selanjutnya, sekiranya kita itu menyetujui bahwa harus ada kebudayaan yang memang harus dikembangkan, dan harus bisa dinikmati, terus kebudayaan macam apa? Ini perlu dipikirkan. Kalau tidak ada gambaran yang jelas mengenai kebudayaan, ke depan Indonesia itu saya kira akan menjadi repot.
Pendurgunaan bahasa
Sudaryanto menengarai adanya pendurgunaan bahasa. Pendapat yang mengatakan bahwa bahasa itu alat untuk mengeluarkan isi hati, lupa bahwa hal itu itu telah mengawafungsikan atau mendisfungsikan bahasa. Hal itu justru menggunakan bahasa tidak sebagaimana yang menjadi fungsi bahasa.
"Banyak kegiatan yang mengawafungsikan, mendisfungsikan, atau istilah saya mendurgunakan bahasa, atau menggunakan bahasa untuk hal yang jahat dan kejam."
Sudaryanto menambahkan bahwa ia tidak suka menggunakan dengan istilah "kekerasan", karena bagi dia tidak begitu konkret. "Misalnya kekerasan seksual atau apa. Saya menggunakan kejahatan dan kekejaman seksual, karena konkret dan karena hal itu memang jahat dan kejam. Kalau kekerasan itu tidak ada lawan katanya. Lalu apa (lawan katanya), kelunakan?" katanya.
"Selama kita tidak menyadari fungsi yang hakiki tadi pasti muncul hal-hal seperti itu. Selama bahasa tidak menjadi kreatif, maka orang akan cenderung mendurgunakan atau mengawafungsikan bahasa. Sebab kalau sesuai dengan fungsi yang sesungguhnya, bahasa itu akan selalu berkembang dengan kreatif."
Data diri
Lahir: Surakarta, Jawa Tengah, 14 Mei 1994
Istri: Sri Mei Yuwati Astuningsih
Anak: Muncar Tyas Palupi, Sekar Tyas Nareswari, Kristides Yudoko, Haryo Dimasto Kritiyanto, Adimas Kristiadi
Pendidikan:
- Doktorandus, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Kebudayaan, 1969
- Doktor Linguistik (cum laude), UGM, tahun 1979, dengan disertasi "Keselerasan Horizontal dan Vertikal Pola-urutan Predikat-Obyek dalam Bahasa Indonesia".
Pengajaran:
Dosen di sejumlah perguruan tinggi sejak 1970 sampai sekarang, antara lain:
- Dosen S-1 Fakultas Sastra UGM 1970-1998
- Dpsen S-2 Program Studi Sastra Indonesia UGM, 1981-1998
- Dosen S-2 dan S-3 pada Program Pasca Sarjana UNS Surakarta, 1999
- Dosen S-2 Universitas Widya Dharma, Klaten, 2006
Jabatan:
- Ketua Jurusan Sastra Perancis, Fakultas Sastra UGM 1983-1986
- Ketua Yayasan PTK Dutawacana, Yogyakarta, 1993-2006
- Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa PPs Unwidha
- Kepala Balai Penelitian Bahasa di Yogyakarta 1987-1991
Perintisan:
- Ikut mendirikan Masyarakat Linguistik Indonesia, 1975
- Mendorong berdirinya S-2 Program Studi Sastra Indonesia dan Jawa UGM, 1981
- Mendorong berdirinya S-2 Program Linguistik UGM
- Ikut mendirikan Universitas Kristen Dutawacana, Yogyakarta, 1985