Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Naik, JK Yakin Konsumsi BBM Bersubsidi Berkurang Selama Sepekan

Kompas.com - 18/11/2014, 13:56 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakini konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan turun setelah Pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Menurut JK, dalam sepekan ke depan, kebutuhan masyarakat akan BBM bersubsidi akan berkurang.

“Selama satu minggu akan turun. Ada orang punya mobil, enggak kurangi perjalanan karena dia beli bensin untuk satu minggu,” kata JK di Jakarta, Selasa (18/11/2014).

Konsumsi BBM bersubsidi berkurang dalam sepekan karena masyarakat mulai menghemat penggunaan BBM setelah pemerintah menaikkan harganya. JK juga menganggap wajar fenomena masyarakat yang memborong BBM bersubsidi pada Senin (17/11/2014) malam. Kendati demikian, menurut dia, masyarakat tidak perlu khawatir akan stok BBM bersubsidi karena kenaikan harga BBM ini diikuti penurunan konsumsi BBM.

“Karena diborong semalam, otomatis habis, tapi juga kebutuhannya langsung menurun,” ujar dia.

Terkait kenaikan harga BBM, PT Pertamina memastikan bahwa stok premium yang dikelola Pertamina akan aman untuk 18 hari ke depan dan 19 hari ke depan untuk solar.

Pria yang biasa disapa JK ini menegaskan bahwa Pemerintah sebenarnya bukan menaikkan harga BBM, namun memindahkan subsidi dari yang sifatnya konsumtif ke arah lebih produktif. Menurutnya, kenaikan harga BBM bersubsidi hanya sebagai akibat dari pengalihan subsidi.

Kebijakan ini, menurut dia, diputuskan Pemerintah agar masyarakat memperoleh fasilitas pelayanan yang lebih baik.

“Supaya Anda punya jalan lebih baik, sekolah lebih baik rumah sakit lebih baik,” sambung JK.

Senin (17/11/2014) malam kemarin, Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi. Harga premium dan solar mengalami kenaikan masing-masing sebesar Rp 2.000 per liter.

Menurut JK, angka kenaikan BBM sebesar Rp 2.000 ini telah disesuaikan dengan daya beli masyarakat. Pemerintah juga menghitung nilai kenaikan harga BBM bersubsidi dengan mempertimbangkan harga minyak dunia yang turun dan nilai tukar rupiah yang melemah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Nasional
KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Belum Sentuh Bandar, Satgas Pemberantasan Judi Online Dianggap Mengecewakan

Belum Sentuh Bandar, Satgas Pemberantasan Judi Online Dianggap Mengecewakan

Nasional
Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

Nasional
KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Lebih dari Rp 50 Miliar

KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Lebih dari Rp 50 Miliar

Nasional
Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Nasional
KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

Nasional
PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

Nasional
Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Nasional
KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

Nasional
PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com