Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zimbabwe Ingin Belajar dari Indonesia Kelola Air Terjun Victoria seperti Bali

Kompas.com - 14/11/2014, 13:43 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Zimbabwe ingin belajar dari Indonesia dalam mengembangkan sektor pariwisata. Duta Besar Zimbabwe untuk Indonesia A Mageza menyampaikan bahwa negaranya ingin mencontoh pengembangan Pulau Bali sebagai destinasi wisata unggulan Indonesia. Zimbabwe ingin menjadikan Air Terjun Victoria yang mereka miliki sebagai destinasi wisata populer seperti Pulau Bali.

“Zimbabwe memiliki Air Terjun Victoria, satu dari tujuh keajaiban dunia. Kita mencoba untuk menjadikan Air Terjun Victoria seperti Bali di Indonesia, di mana kalian memiliki konferensi internasional, menjadikannya tempat bulan madu dan pernikahan. Kita ingin Air Terjun Victoria untuk mencontoh dan mempelajari dari apa yang telah Bali berikan kepada Indonesia,” kata Mageza di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Jumat (14/11/2014), seusai bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla.

Selain membahas sektor wisata, menurut Mageza, dalam pertemuan dengan JK, ia juga menyinggung soal batik yang menjadi warisan untuk budaya lisan dan nonbendawi Indonesia. Mageza menyampaikan bahwa Zimbabwe juga mempunyai batik khas negaranya.

“Kami juga punya batik yang sedikit berbeda dan alam yang cukup indah. Ada banyak isu yang kami diskusikan, tapi ini adalah beberapa bagian yang kami diskusikan,” sambung dia.

Menurut Mageza, hubungan kerja sama antara Zimbabwe dan Indonesia sudah berlangsung lama. Ia sudah 10 tahun tinggal di Indonesia sebagai perwakilan pemerintah Zimbabwe dan mengaku terkesan dengan perkembangan industri kecil dan menengah di Indonesia.

Zimbabwe, lanjut Mageza, akan mencontoh Indonesia dalam mengembangkan industri kecil dan menengah. Dalam pertemuannya dengan JK hari ini, Mageza juga menanyakan apakah Indonesia dan Zimbabwe bisa bekerja sama secara khusus dalam bidang pertanian, pertambangan, pengembangan sumber daya manusia, dan dalam bidang kerja sama lainnya. Ia percaya Zimbabwe bisa menjalin kerjasama yang menguntungkan dengan Indonesia.

“Kerja sama pedagangan kami sebelumnya meningkat cukup bagus. Pada tahun 2000, nilai ekspor adalah 10 juta dollar AS tetapi pada 2012, menjadi 46 juta dollar AS. Jadi ini potensi besar antara Indonesia dan Zimbabwe dalam bidang perdagangan,” kata Mageza.

Ia juga berharap investor Indonesia bisa berkunjung ke Zimbabwe untuk melihat perkembangan di sana. Menurut dia, negara-negara barat saat ini memandang negatif Zimbabwe. Oleh karena itu ia beharap investor Indonesia datang ke Zimbabwe untuk melihat langsung bahwa negara di Afrika itu sudah aman dan siap untuk menerima para investor.

Untuk para investor, kata Mageza, Zimbabwe memiliki beragam kekayaan alam seperti berlian, tembaga, dan nikel.

“Di beberapa area ini kai ingin bekerja sama dengan Indonesia, kami mencari investasi. Kami ingin mengembangkan di beberapa sektor, kami ingin mencari investor di bidang pertambangan, di bidang pariwisata, dan juga dalam bidang pertanian. Zimbabwe secara alamnya memiliki basis pertanian, jadi ada banyak kerja sama yang kita bangun terutama di bidang pertanian,” papar Mageza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com