“Zimbabwe memiliki Air Terjun Victoria, satu dari tujuh keajaiban dunia. Kita mencoba untuk menjadikan Air Terjun Victoria seperti Bali di Indonesia, di mana kalian memiliki konferensi internasional, menjadikannya tempat bulan madu dan pernikahan. Kita ingin Air Terjun Victoria untuk mencontoh dan mempelajari dari apa yang telah Bali berikan kepada Indonesia,” kata Mageza di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Jumat (14/11/2014), seusai bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla.
Selain membahas sektor wisata, menurut Mageza, dalam pertemuan dengan JK, ia juga menyinggung soal batik yang menjadi warisan untuk budaya lisan dan nonbendawi Indonesia. Mageza menyampaikan bahwa Zimbabwe juga mempunyai batik khas negaranya.
“Kami juga punya batik yang sedikit berbeda dan alam yang cukup indah. Ada banyak isu yang kami diskusikan, tapi ini adalah beberapa bagian yang kami diskusikan,” sambung dia.
Menurut Mageza, hubungan kerja sama antara Zimbabwe dan Indonesia sudah berlangsung lama. Ia sudah 10 tahun tinggal di Indonesia sebagai perwakilan pemerintah Zimbabwe dan mengaku terkesan dengan perkembangan industri kecil dan menengah di Indonesia.
Zimbabwe, lanjut Mageza, akan mencontoh Indonesia dalam mengembangkan industri kecil dan menengah. Dalam pertemuannya dengan JK hari ini, Mageza juga menanyakan apakah Indonesia dan Zimbabwe bisa bekerja sama secara khusus dalam bidang pertanian, pertambangan, pengembangan sumber daya manusia, dan dalam bidang kerja sama lainnya. Ia percaya Zimbabwe bisa menjalin kerjasama yang menguntungkan dengan Indonesia.
“Kerja sama pedagangan kami sebelumnya meningkat cukup bagus. Pada tahun 2000, nilai ekspor adalah 10 juta dollar AS tetapi pada 2012, menjadi 46 juta dollar AS. Jadi ini potensi besar antara Indonesia dan Zimbabwe dalam bidang perdagangan,” kata Mageza.
Ia juga berharap investor Indonesia bisa berkunjung ke Zimbabwe untuk melihat perkembangan di sana. Menurut dia, negara-negara barat saat ini memandang negatif Zimbabwe. Oleh karena itu ia beharap investor Indonesia datang ke Zimbabwe untuk melihat langsung bahwa negara di Afrika itu sudah aman dan siap untuk menerima para investor.
Untuk para investor, kata Mageza, Zimbabwe memiliki beragam kekayaan alam seperti berlian, tembaga, dan nikel.
“Di beberapa area ini kai ingin bekerja sama dengan Indonesia, kami mencari investasi. Kami ingin mengembangkan di beberapa sektor, kami ingin mencari investor di bidang pertambangan, di bidang pariwisata, dan juga dalam bidang pertanian. Zimbabwe secara alamnya memiliki basis pertanian, jadi ada banyak kerja sama yang kita bangun terutama di bidang pertanian,” papar Mageza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.