Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Jamin Tidak Ada Penerima Ganda "Kartu Sakti" Jokowi

Kompas.com - 10/11/2014, 21:06 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah akan mengecek kembali data warga yang tergolong berhak menerima "kartu sakti" Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, pihaknya akan memastikan tidak ada nama penerima ganda.

"Tidak akan ada nama yang double karena itu validasi, validasi dari nama atau data orang-orang yang akan mendapatkan hak yang diberikan negara ini," kata Puan di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (10/11/2014), seusai mengikuti rapat koordinasi yang dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Untuk melakukan pengecekan, pemerintah akan mencocokkan data di Kemendagri dengan data penerima bantuan iuran (PBI). Selain itu, dalam rapat dengan Wapres pada sore ini, sejumlah menteri memastikan agar program "kartu sakti" Jokowi tidak menyalahi aturan sehingga bisa langsung dinikmati masyarakat luas.

"Bagaimana pelaksanaan kelanjutannya di lapangan, ini untuk menyinkronkan dan menyinergikan dengan lembaga terkait bahwa apa yang kita lakukan ini tidak menyalahi aturan," ucap Puan.

Hari ini, kata dia, semua kementerian diminta melaporkan pelaksanaan pembagian Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Keluarga Sejahtera. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program tiga kartu tersebut turut dilaporkan dalam rapat sore ini.

Puan mengatakan, pembagian tiga kartu tersebut belum menyeluruh. Putri mantan Presiden RI, Megawati Soekarnoputri, ini mengakui, banyak kendala teknis yang dihadapi di lapangan. Kendati demikian, dia menekankan bahwa warga yang belum menerima Kartu Indonesia Sehat (KIS) bisa menggunakan kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).

"KIS ini kemarin adalah kartu Jamkesmas atau JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) yang merupakan suatu program dari BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Selama belum menerima KIS, tentu saja mereka tetap bisa menggunakan kartu BPJS, atau Jamkesmas, atau JKN yang mereka terima," ujar dia.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan menyampaikan bahwa rapat di Kantor Wapres pada sore tadi juga membahas sumber-sumber dana "kartu sakti" agar alokasinya tetap sesuai dengan APBN yang ada.

"Memastikan semuanya sama supaya tidak ada yang berbeda, terutama mengenai data," ucap Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Nasional
Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com