Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di "Belakang Layar", KIH-KMP Bertemu 15 Kali untuk Selesaikan Konflik DPR

Kompas.com - 04/11/2014, 11:02 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Meski hubungan antara fraksi kubu Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih di depan layar terus memanas, di belakang layar, kedua kubu tersebut terus membangun komunikasi untuk menyelesaikan konflik internal di DPR.

Politisi senior PDI Perjuangan, Pramono Anung, mengatakan, komunikasi tersebut diharapkan dapat menghasilkan musyawarah dan mufakat untuk mencari solusi.

"Kami mencari kebuntuan dari proses politik yang terjadi di parlemen," kata Pramono di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (3/11/2014).

Pramono mengatakan, dalam pertemuan itu, pihak KIH diwakili oleh dirinya dan politisi PDI-P lainnya, Olly Dondokambey. Adapun pihak KMP diwakili oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa, Ketua DPR Setya Novanto, dan Sekjen Golkar Idrus Marham.

"Kami targetkan minggu depan ada solusi yang diterima kedua belah pihak," ujar mantan Wakil Ketua DPR tersebut.

Pramono enggan menjelaskan hasil musyawarah tersebut secara detail. Namun dia memastikan, pertemuan yang berlangsung sekitar 15 kali itu sudah menghasilkan berbagai kesepakatan awal. KIH, kata dia, tetap akan melanjutkan DPR tandingan yang dibentuk hingga kesepakatan bersifat final.

"Kesepakatan sedang berjalan, perlu persetujuan semuanya. Kami lapor ke ketua umum dan ke pimpinan fraksi, begitu juga mereka," ucap Pramono.

Pramono memastikan, musyawarah yang dilakukan ini bukan hanya masalah bagi-bagi kursi dalam alat kelengkapan DPR (AKD). Namun, kata dia, musyawarah ini menyangkut asas proporsionalitas untuk setiap fraksi.

"Saya dengar Pak Prabowo dan Pak ARB ingin ini cepat diselesaikan. Intinya bagaimana dualisme dan pembagian AKD bisa diselesaikan," ujar Pramono.

DPR berencana menambah jumlah komisi. Pemekaran komisi dari 11 komisi yang ada dapat mengakomodasi keinginan KIH untuk ikut memimpin komisi-komisi. (baca: Kata Fahri, Kubu KIH Bisa Dapat 12 Kursi Pimpinan di Tiga Komisi DPR)

Kubu KIH berjanji akan membubarkan DPR tandingan jika dalam waktu dekat terjadi kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua pihak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com