Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Fraksi PPP "Ngamuk" di DPR

Kompas.com - 28/10/2014, 22:02 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —Sidang paripurna pemilihan alat kelengkapan Dewan di DPR, Selasa (28/10/2014) sore, berlangsung ricuh. Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar secara tiba-tiba membalikkan dua meja di ruang sidang sesaat setelah pimpinan sidang, Agus Hermanto, menutup sidang tersebut.

Ketua Umum DPP PPP hasil Muktamar VIII di Surabaya, M Romahurmuziy, mengatakan bahwa kejadian itu dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan terhadap respons DPR atas keberatan dari kelompoknya. Ia menuturkan, sejak awal, Fraksi PPP telah menyampaikan interupsi keberatan atas perubahan susunan fraksi yang diajukan ke dalam paket alat kelengkapan Dewan (AKD). Menurut dia, susunan fraksi yang disampaikan pimpinan sidang merupakan paket yang diajukan kelompok yang dipimpin Suryadharma Ali.

Romy, sapaan Romahurmuziy, menyatakan bahwa pada 1 Oktober lalu, DPP PPP telah melayangkan surat ke DPR bahwa susunan fraksi berdasarkan hasil pengesahan sidang paripurna sebelumnya. Surat itu ditandatangani oleh Wakil Ketua Umum DPP PPP Emron Pangkapi dan dirinya saat masih menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PPP.

"Kemudian, tanggal 21 Oktober telah dilakukan RPH (rapat pimpinan harian) hasil Muktamar Surabaya yang menyatakan susunan fraksi lengkap, melengkapi susunan fraksi sebelumnya paling tidak terdiri dari ketua, sekretaris, wakil, dan bendahara," kata Romy saat menghadiri Rapat Pimpinan Nasional PPP di Hotel Crowne Plaza, Jakarta, Selasa (28/10/2014).

Menurut Romy, pimpinan DPR tidak mengindahkan surat yang dilayangkan pengurus PPP dari kelompok pendukungnya tersebut. Pimpinan justru membacakan susunan Fraksi PPP versi Suryadharma.

"Berkali-kali interupsi kita layangkan, tapi mic di jajaran Fraksi PPP dimatikan yang menunjukkan settingan yang sudah disiapkan oleh pimpinan sebelum rapat dimulai," ujarnya.

Ia menegaskan, Fraksi PPP menarik semua susunan alat kelengkapan Dewan, baik komisi maupun badan, yang dibacakan pimpinan sidang hari ini. Ia menyebut susunan itu ditetapkan secara sepihak tanpa ada konfirmasi dari Fraksi PPP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com