Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadel Anggap Sensitif soal Kelanjutan Kepemimpinan Aburizal di Golkar

Kompas.com - 11/10/2014, 17:22 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad menganggap sensitif membicarakan pergantian ketua umum DPP Golkar, terutama soal kelanjutan kepemimpinan Aburizal Bakrie.

"Ya, itu pertanyaan sensitif. Kalaupun akan maju (kembali), motif utamanya apa?" ujar Fadel setelah menghadiri diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu (11/10/2014).

Jika Aburizal kembali maju sebagai kandidat ketum dalam munas mendatang, Fadel mengatakan bahwa motif utamanya adalah menjaga soliditas Koalisi Merah Putih (KM) di parlemen. Soliditas itu dianggap penting demi check and balances pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Meski demikian, Fadel meyakinkan publik bahwa Aburizal belum menentukan sikap apakah kembali maju atau tidak.

"Apabila teman-teman daerah menginginkan Ical kembali maju, maka dia menerima. Apalagi apabila KMP menghendaki Ical sebagai ketua konsorsium koalisi, beliau akan menerima," ujar Fadel.

"Tapi, kemarin beliau bicara sama saya dan teman-teman lain, belum menentukan sikap. Kita lihatlah perkembangan politik nanti," lanjut Fadel.

Eksponen Tri Karya Golkar menganggap kepemimpinan Aburizal sudah berakhir sesuai anggaran dasar anggaran rumah tangga Partai Golkar. Aburizal diberi waktu 14 hari kepada Aburizal untuk membentuk panitia musyawarah nasional (munas). (baca: Aburizal Bakrie Diultimatum Bentuk Panitia Munas dalam Waktu 14 Hari)

Sebaliknya, kubu Aburizal menganggap kepengurusan sekarang masih sah hingga 2015 sesuai hasil munas 2009. (baca: Wasekjen Golkar Anggap Penentang Aburizal Bakrie Cuma Cari Perhatian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presiden Dipilih MPR, Gerindra: Rakyat Capek atau 'Happy' dengan Gaya Sekarang?

Soal Presiden Dipilih MPR, Gerindra: Rakyat Capek atau "Happy" dengan Gaya Sekarang?

Nasional
Ditopang Produksi Domestik, Produksi Minyak Pertamina 2023 Meningkat 8 Persen

Ditopang Produksi Domestik, Produksi Minyak Pertamina 2023 Meningkat 8 Persen

Nasional
Persiapan dan Penyesuaian Doktrin TNI AU yang Adaptif Seiring Modernisasi Alutsista

Persiapan dan Penyesuaian Doktrin TNI AU yang Adaptif Seiring Modernisasi Alutsista

Nasional
Fahri Hamzah: Kalau Presiden Dipilih MPR, Pilpres Harus Berbasis 'Electoral College' Seperti di AS

Fahri Hamzah: Kalau Presiden Dipilih MPR, Pilpres Harus Berbasis "Electoral College" Seperti di AS

Nasional
PSI Serahkan Kasus Narkoba Ketua DPD Batam ke Polisi

PSI Serahkan Kasus Narkoba Ketua DPD Batam ke Polisi

Nasional
Relawan Dorong Anies Dipasangkan dengan Andika di Pilkada DKI Jakarta

Relawan Dorong Anies Dipasangkan dengan Andika di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Prabowo Apresiasi Turkiye soal Komitmen Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Apresiasi Turkiye soal Komitmen Kerja Sama Pertahanan

Nasional
PSI: Tak Ada Urgensi untuk Amendemen UUD 1945

PSI: Tak Ada Urgensi untuk Amendemen UUD 1945

Nasional
MK Minta Pemilu Ulang di TPS Perusahaan Perkebunan di Riau karena Jumlah Buruh Janggal

MK Minta Pemilu Ulang di TPS Perusahaan Perkebunan di Riau karena Jumlah Buruh Janggal

Nasional
Publik Marah soal Tapera, Basuki: Saya Menyesal, Enggak Nyangka

Publik Marah soal Tapera, Basuki: Saya Menyesal, Enggak Nyangka

Nasional
Soal Motif Penguntitan Jampidsus, Kejagung: Tanyakan ke Polri, Siapa di Belakangnya

Soal Motif Penguntitan Jampidsus, Kejagung: Tanyakan ke Polri, Siapa di Belakangnya

Nasional
KPU Mulai Simulasi E-Coklit untuk Pilkada 2024

KPU Mulai Simulasi E-Coklit untuk Pilkada 2024

Nasional
Gus Yahya Larang Anggota Pakai Identitas NU untuk Kampanye Pilkada

Gus Yahya Larang Anggota Pakai Identitas NU untuk Kampanye Pilkada

Nasional
Respons Bamsoet, Fahri Hamzah Sebut Pembenahan Sistem Politik Tak Bisa Tambal Sulam

Respons Bamsoet, Fahri Hamzah Sebut Pembenahan Sistem Politik Tak Bisa Tambal Sulam

Nasional
Indonesia Dikalahkan Irak, Erick Thohir: Masih Ada Peluang

Indonesia Dikalahkan Irak, Erick Thohir: Masih Ada Peluang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com