Admin akun ini mengatakan kicauan bertanda *abah* itu berdasarkan tulisan tangan Anas. Dalam kicauan itu, Anas berpendapat Perppu tentang Pilkada tersebut tidak lain dan tidak bukan hanyalah pengobat luka untuk citra SBY. Dia pun memasang tagar #daruratcitra untuk rententan kicauan soal Perppu Pilkada ini.
Menurut Anas, tidak ada kegentingan yang memaksa maupun kekosongan hukum yang dapat menjadi basis argumentasi penerbitan perppu itu. "Yang terjadi adalah situasi yang secara spesifik telah menjadi beban politik pribadi SBY terutama oleh kecaman opini," tulis dia.
Darurat citra
Anas menyebut dasar penerbitan perppu ini adalah darurat citra. Mantan Ketua Fraksi Demokrat di DPR ini pun melanjutkan bahwa peristiwa walk out yang terjadi di DPR dapat diibaratkan sebagai tsunami atas sisa-sisa deposit citra SBY.
Anas tidak membantah perppu diterbitkan untuk menyelamatkan demokrasi dan hak rakyat. Namun, dia menyebut alasan yang lebih otentik dari penerbitannya adalah dalam rangka menyelamatkan dan mengobati luka citra SBY.
Sebagai penganut aliran politik citra, kata Anas, SBY gelisah bukan kepalang karena citranya tergerus menjelang tutup panggung yang tinggal dua pekan lagi, 20 Oktober 2014.
Perppu yang menjadi otoritas penuh Presiden, ujar Anas, merupakan senjata untuk mengakhiri malapetaka citra SBY. Hasilnya tidak mengecewakan, setidaknya tagar #TerimakasihSBY muncul dan serangan gelombang opini dapat dikendalikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.