Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Anggota DPR Harusnya Kuat di Argumentasi, Dingin di Penampilan"

Kompas.com - 02/10/2014, 15:35 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat hukum tata negara Saldi Isra menilai, ricuhnya sidang paripurna penentuan pimpinan DPR yang berlangsung sejak Rabu (1/10/2014) siang hingga Kamis (2/10/2014) dini hari menimbulkan kesan negatif di masyarakat. Menurut Saldi, semestinya anggota dewan yang baru terpilih menunjukkan sisi demokratis dalam menjalani sidang paripurna perdananya.

"Mereka ngotot sekali kesannya tidak baik. Kalau tidak disisipkan pesan yang demokratis kan memberi kesan ke masyarakat, 'gini loh orang yang terpilih'," ujar Saldi di Jakarta, Kamis (2/10/2014).

Padahal, kata Saldi, anggota dewan tidak perlu menunjukkan arogansi saat menyampaikan argumentasinya dalam sidang.

"Kalau suasana panas, malah dulu ada yang berkelahi. Tapi mestinya mereka kuat di argumentasi tapi dingin di penampilan. Jadi orang akan menilai argumentasi bukan dengan cara berteriak-teriak," kata Saldi.

Saldi berharap, rapat paripurna semalam tidak menjadi cerminan paripurna selanjutnya dalam lima tahun mendatang. Menurut Saldi, kemungkinan dalam sidang tersebut anggota dewan sedang menunjukkan diri mereka sebagai orang yang sedang memperjuangkan aspirasinya dalam sidang pertama di periode baru.

"Mereka (anggota DPR) sedang perlihatkan ke masyarakat siapa mereka. Ke depan jangan jadi kebiasaan, mereka bisa hadir dengan cara yang lebih elegan dan santun," kata Saldi.

Rapat penentuan pimpinan DPR tadi malam berlangsung ricuh dengan adanya hujan interupsi dari para anggota dewan. Sidang juga semakin alot lantaran adanya penolakan dari empat fraksi, yakni Fraksi PDI Perjuanga, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Fraksi Partai Hanura, dan Fraksi Partai Nasdem.

Empat fraksi itu bahkan akhirnya menyatakan walk out. Akhirnya, pimpinan rapat Popong Otje Djundjunan menetapkan paket yang diajukan oleh Koalisi Merah Putih sebagai pimpinan DPR periode 2014-2019. Paket itu adalah Setya Novanto sebagai Ketua DPR, dan empat Wakil Ketua DPR, yaitu Fahri Hamzah, Taufik Kurniawan, Agus Hermanto, dan Fadli Zon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Nasional
KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

Nasional
PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com