Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penentuan Waktu Pemilihan Pimpinan DPR "Deadlock"

Kompas.com - 01/10/2014, 17:22 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA KOMPAS.com
- Rapat konsultasi pimpinan partai politik dengan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat sementara untuk membahas waktu pemilihan pimpinan DPR 2014-2019 menemui jalan buntu, Rabu (1/10/2014). Koalisi Merah Putih mendesak agar penentuan pimpinan DPR ditentukan pada malam ini. Namun, sejumlah partai pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla meminta agar penentuan ditunda.

"Lebih cepat lebih baik. Kami ingin malam ini. Biar cepat selesai urusannya," ujar Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu.

Fraksi lain yang meminta agar pemilihan pimpinan DPR tetap malam ini, yakni Fraksi Partai Amanat Nasional, Fraksi Partai Golkar, dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera.

"Kami ingin hari ini. KMP insya Allah solid," ucap Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto Edy.

Sementara itu, fraksi yang meminta agar penentuan pimpinan DPR ditunda adalah PDI-P, PKB, PPP, Partai Hanura, Partai Nasdem, dan Partai Demokrat.

"Kami minta ditunda karena sudah lelah dengan paripurna dan yang lain," ucap Ketua Fraksi PKB Marwan Ja'far.

Marwan pun tak menampik adanya upaya lobi yang lebih panjang dengan fraksi-fraksi lainnya.

Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding menuturkan, pihaknya tengah berusaha melobi tiga fraksi lain, yakni Fraksi PAN, Fraksi PPP, dan Fraksi Partai Demokrat untuk menghadapi pemilihan pimpinan DPR.

"Ketiga partai itu yang paling berpeluang. Tapi lobi hingga hari ini masih terus berjalan. Maka dari itu, lebih baik hari istirahat dulu saja," katanya.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hermanto mengatakan, pihaknya ingin agar pemilihan pimpinan DPR ditunda lantaran pihaknya masih butuh waktu untuk koordinasi internal.

"Teman-teman sudah tidak ada, dan kami belum sempat rapat fraksi. Jadi lebih baik jangan sekarang, kita butuh waktu koordinasi," ungkapnya.

Saat ditanyakan apakah Demokrat masih melakukan penjajakan dengan PDI-P lantaran kedua partai ini meminta pemilihan pimpinan DPR ditunda, Agus menampiknya.

"Ya, enggak begitu lah. Itu kebetulan saja sama," seloroh adik ipar Ibu Negara Ani Yudhoyono itu.

Saat ini kubu pendukung Jokowi-JK tengah melakukan pendekatan untuk menarik partai-partai dalam Koalisi Merah Putih. Jokowi bahkan disebut sudah bertemu dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono kemarin malam. (baca: SBY Bertemu Jokowi, Demokrat Disebut Bakal Bergabung Koalisi Jokowi-JK)

Dalam tata tertib DPR, calon ketua dan wakil ketua diusulkan oleh fraksi dalam satu paket calon pimpinan yang terdiri atas satu orang calon ketua dan empat orang calon wakil ketua dari fraksi yang berbeda. Usulan itu lalu ditetapkan sebagai paket calon dalam rapat paripurna DPR.

Paket tersebut nantinya akan dipilih secara musyawarah untuk mufakat. Jika tidak tercapai musyawarah mufakat, paket akan dipilih dengan pemungutan suara. Setiap anggota memilih satu paket calon. Paket calon yang memperoleh suara terbanyak ditetapkan sebagai ketua dan wakil ketua terpilih dalam rapat paripurna DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com